20 April 2025

Get In Touch

Disdikbud Kota Malang Turut Percepatan Penurunan Stunting

Kabid Pembinaan PAUD dan Pendidikan Informal, Andayun Sri Afriana. (Santi/Lenteratoday)
Kabid Pembinaan PAUD dan Pendidikan Informal, Andayun Sri Afriana. (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Turunkan stunting di Kota Malang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat, turun berkontribusi dengan melakukan beberapa langkah penting. Kabid Pembinaan PAUD dan Pendidikan Informal, Andayun Sri Afriana, mengatakan bahwa beberapa langkah yang dilakukannya, termasuk dalam upaya pencegahan stunting di Kota Malang.

Andayun menjelaskan bahwa pihaknya telah berkolaborasi dengan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan). Dengan menerapkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada para siswa-siswi PAUD di Kota Malang.

"Jadi itu didanai dari anggaran Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD. Nah ini kami gunakan sebagai upaya yang dalam konteks pencegahan stunting," ujar Andayun, saat dikonfirmasi awak media, Kamis (31/8/2023).

Selain PMT, Andayun juga menyebut pendekatan PAUD holistik integratif, sebagai langkah yang diambilnya dalam menurunkan angka stunting. Menurutnya, pendekatan ini mencakup tiga layanan penting, yakni layanan kesehatan, perlindungan, dan pendidikan.

Namun, dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa tantangan yang diakui oleh Andayun. Dikatakannya, guru-guru PAUD kadangkala belum sepenuhnya memahami pentingnya aspek gizi pada makanan tambahan yang disediakan.

"Contohnya kemarin juga disampaikan oleh Dinkes Kota Malang, kalau misalnya sudah ada nasi itu jangan diberi lauk mi goreng. Karena kan sama-sama karbohidrat. Jadi hal-hal seperti itu yang belum bisa dipahami oleh teman-teman dalam memberikan menu makanan tambahan," tambahnya.

Dalam mengatasi masalah ini, pihaknya mengaku telah mengadakan sosialisasi kepada guru-guru PAUD serta melibatkan orang tua peserta didik. Menurutnya, program parenting memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman kepada orang tua tentang pentingnya asupan gizi yang seimbang bagi anak-anak, terutama bagi mereka yang berasal dari lapisan ekonomi menengah ke bawah.

"Intinya, kami dari Disdikbud itu bergerak bersama untuk percepatan stunting. Khususnya terkait pencegahan dari peserta didik, mulai dari PAUD, SD, SMP. SMP misalnya diberikan vitamin penambah darah, seperti itu," lanjut Andayun.

Diakhir, melalui kerjasama yang erat dengan posyandu, Disdikbud juga memastikan bahwa program-program ini akan berjalan dengan lancar. Pasalnya, Andayun menyampaikan bahwa hal ini telah diatur dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk memastikan sinergi antara sektor pendidikan dan kesehatan dalam upaya penanggulangan stunting. (*)

Reporter : Santi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.