
MALANG (Lenteratoday) - Mengantisipasi potensi kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Widjaya, menyiapkan beberapa langkah. Apalagi, telah terjadi kebakaran untuk ke dua kalinya, di area old landfill. Dampaknya pun luas, terutama pencemaran udara yang dirasakan warga sekitar.
"Beberapa hari yang lalu memang ada kebakaran di 600 meter perseginya saja di area old landfill. Di hari keduanya juga di sekitaran 300 meter persegi itu dampaknya sudah luar biasa. Kemudian di tahun 2019 yang lalu, kebakaran juga pernah terjadi di TPA. Ini tentunya harus menjadi atensi kami terkait dengan pengawasannya," ujar Rahman, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (26/8/2023).
Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan, sambungnya, yakni melalui perlakuan ecoenzim pada limbah sampah. Menurut Rahman, penyiraman menggunakan ecoenzim akan dapat membantu meredam panas yang dihasilkan oleh tumpukan gas metan dalam sampah. Serta mengurangi potensi kebakaran di area old landfill TPA tersebut.
Namun dalam konteks ini, Rahman menyoroti tantangan anggaran dalam menjalankan upaya pencegahan kebakaran. "Kalau di old landfill, itu kawasannya besar sekali, 19 hektare. Secara anggaran tentunya butuh biaya yang besar sekali. Namun kami juga sudah mengajak partner kami dari indolacto untuk memberikan CSR terkait upaya penyiraman itu," sambung Rahman.
Sebelumnya, Rahman juga menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan potensi kebakaran meningkat, terlebih saat musim kemarau ini. Dikatakannya, penumpukan sampah yang berlangsung selama musim kemarau meningkatkan suhu di dalam tumpukan sampah. Hal itu menyebabkan gas metan yang dihasilkan oleh sampah dapat mempercepat proses pembakaran.
Di sisi lain, dalam menjaga keamanan TPA Supit Urang dan menanggulangi potensi kebakaran yang terjadi. Rahman mengungkapkan bahwa pengawasan dilakukan secara ketat. "Kami melakukan pemantauan 24 jam dengan bantuan drone. Dengan luas total area TPA mencapai 35 hektare, termasuk area sanitary landfill seluas 5 hektare. Tapi memang di old landfill ini yang butuh treatment seperti penyiraman itu, kan potensinya memang besar," tutupnya.(*)
Reporter: Santi Wahyu/Editor:widyawati