21 April 2025

Get In Touch

Revitalisasi 7 Irigasi Tersier untuk Jaga Ketahanan Pangan di Musim Kemarau

Proses monitoring Jaringan Irigasi Tersier (JIT) oleh Dispangtan Kota Malang di Kecamatan Kedungkandang. (Dok. Dispangtan Kota Malang)
Proses monitoring Jaringan Irigasi Tersier (JIT) oleh Dispangtan Kota Malang di Kecamatan Kedungkandang. (Dok. Dispangtan Kota Malang)

MALANG (Lenteratoday) -Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang melakukan revitalisasi tujuh jaringan irigasi tersier di berbagai lokasi strategis. Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, mengungkapkan hal itu dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan di tengah musim kemarau saat ini.

"Pasokan produksi pertanian, ketahanan pangan, sampai sekarang relatif aman. Hanya ada penurunan pasokan cabai, tapi itu tidak terlalu signifikan," ujar Slamet, saat dikonfirmasi awak media, Kamis (24/8/2023).

Ketika kemarau, sambungnya, revitalisasi jaringan irigasi tersier ini diharapkan dapat memastikan pasokan air tetap terjaga bahkan ketika lahan mengalami kekeringan.

Slamet menyampaikan, produksi beras Kota Malang, dalam setahun dapat mencapai sekitar 15.000 ton. Sementara, kebutuhannya mencapai 35-40.000 ton. Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya mengaku telah bekerjasama dengan kabupaten/kota di Jawa Timur untuk mengatasi kebutuhan stok beras.

"Kami ada Kerjasama Antar Daerah (KAD) seperti dengan Kabupaten Malang. Bukan meminta, tapi malah daerah tersebut diuntungkan dengan bonus demografi Kota Malang ini. Jadi mereka sebagai pasarnya," tukas Slamet.

Sebagai informasi, tujuh titik revitalisasi jaringan irigasi tersier yang tersebar, meliputi 1 titik di kecamatan Gadang, 3 titik di kecamatan Kedungkandang, dan 3 titik lainnya di wilayah kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.