
MALANG (Lenteratoday) - Terus menjaga konsistensi dalam menerapkan perilaku sehat pada peserta didik dan seluruh stakeholder sekolah, mengantarkan SD Negeri Model Kota Malang menjadi pionir dalam kegiatan Kampanye Sekolah Sehat.
Kepala Sekolah SD Negeri Model Kota Malang, Anita Rosemaria mengatakan, selain konsistensi, penunjukkan sekolahnya juga didasarkan atas penghargaan dalam bidang kesehatan yang diraih sekolah tersebut, sejak tahun 2018.
"Tahun 2018, sekolah kami itu menang sekolah sehat atau UKS nasional juara 1. Kemudian di tahun 2019, berkat olahan bahan lokal dari sekolah sendiri, kami menang Kantin Bintang 1 di Jawa Timur. Setelah pandemi, di tahun 2022 kami menang lagi Kantin Bintang 1 nasional, itu juara 1," ujar Anita, saat dikonfirmasi awak media, Jumat (18/8/2023).
Anita menambahkan, terdapat perbedaan antara UKS yang berada di sekolahnya, dengan UKS di lembaga pendidikan lainnya. Menurutnya, pihak sekolah lebih memberikan pemahaman tentang pencegahan penyakit dan kolaborasi dengan orang tua siswa terkait pertolongan pertama pada peserta didik.
"UKS kami, itu tidak berbau obat. Jadi kalau ada anak yang sakit. Itu kami tidak memberikan obat yang untuk dikonsumsi, tapi kami menelpon orang tua, memberitahukan bahwa putranya sakit lalu apakah berkenan jika kami bawa ke Puskesmas. Jadi nanti orang tua akan menemui anaknya di Puskesmas, begitupun kalau Puskesmas nantinya merujuk si anak ke Rumah sakit," tambahnya.
Tak hanya itu, penerapan pentingnya hidup sehat, menurut Anita juga diterapkan di kantin sekolahnya. Untuk menjaga kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh peserta didik, Anita mengaku bahwa pihak sekolah telah bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Puskesmas Arjowinangun.
Selain itu, kampanye pentingnya sarapan pagi juga ditekankan dalam sekolah ini. Peran aktif orang tua dalam membentuk kebiasaan ini, sambungnya, menjadi kunci sukses penerapan pola hidup sehat di sekolah ini. "Di sini kan masuknya jam 7 pagi, saya rasa itu gak terlalu pagi. Jadi orang tua bisa menyiapkan sarapan dulu untuk anak-anaknya. Insyaallah kalau itu sudah pembiasaan maka bisa. Karena kalau tidak sarapan, kondisi anak akan lemas di pelajaran," urainya.
Diakhir, Anita menekankan bahwa program kampanye Sekolah Sehat ini, sebenarnya telah menjadi komitmen sekolah yang diterapkan sejak 2018. Namun dalam kondisi saat ini, fokus utamanya ada pada 3 aspek penting. Yakni pada aspek kesehatan gizi, fisik, dan imunisasi. Selain itu, Anita juga menegaskan komitmen sekolah dalam mengembangkan dimensi sehat rohani sesuai arahan dari Wali Kota Malang, Sutiaji.
"Kan kita ini untuk kampanye sehat ada 3 yang urgent. Ada sehat gizi, yang itu dari makanan yang dimakan peserta didik. Kemudian sehat fisik, ada kegiatan senam setiap Jumat. Yang terakhir adalah sehat imunisasi. Termasuk akan kami tambah sehat rohani sesuai intruksi Pak Wali Kota." tutupnya. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi