
MALANG (Lenteratoday) - Momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan RI di Malang, dirayakan dengan mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Dengan melibatkan ratusan tenaga kesehatan (nakes) dari RS Saiful Anwar (RSSA) Malang, bendera Merah Putih raksasa berukuran 15 x 30 meter berhasil dibetangkan.
"Sekarang ini adalah puncak kemeriahan HUT ke 78 Kemerdekaan RI. Yaitu dengan memecahkan rekor MURI membentangkan bendera sebesar 15 x 30 meter oleh nakes. Jadi seluruh tenaga kesehatan kami siapkan dan semuanya terlibat dalam pembentangan ini," ujar Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSSA Malang, R. Henggar Sulistiasto, SH., MM, saat dikonfirmasi awak media, Jumat (18/8/2023).
Henggar menambahkan, dalam aksi tersebut. Lebih dari 150 nakes dari berbagai disiplin profesi, seperti dokter, perawat, tenaga gizi, farmasi, dan radiolog, bersatu dalam untuk mencapai rekor MURI ini. "Meski kesibukan dengan tugas pelayanan kesehatan, para nakes tetap antusias membentangkan bendera ini. Jadi diharapkan, mereka ini menjadi contoh nyata dalam menunjukkan cinta tanah air. Jadi di masing-masing lantai kita siapkan 30 orang," tambahnya.
Lebih lanjut, Henggar menyampaikan, meskipun bendera tersebut tidak dijahit sendiri. Namun proses pembuatan sepenuhnya tetap dilakukan di RSSA Malang. "Tapi memang proses pembuatannya harus di sini. Jadi memang ada tenaga dari orang luar yang direkrut oleh Humas dan kemudian jahitnya itu kita lihat sendiri. Proses menjahitnya hampir semingguan," urai Henggar.

Selain mencapai rekor MURI, Henggar juga menyebut bahwa sebelumnya, pihak RSSA telah melakukan kegiatan pembagian bendera Merah Putih kepada masyarakat guna menumbuhkan rasa cinta tanah air. "Kami telah membagikan 2.000 bendera kepada masyarakat, sejalan dengan arahan Bu Gubernur," tukas Henggar.
Sementara itu, Perwakilan MURI, Ari Andriani menegaskan bahwa prestasi atau capaian rekor yang dilakukan oleh RS Saiful Anwar ini, merupakan yang pertama kali dilakukan di Indonesia.(*)
Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati