20 April 2025

Get In Touch

Pemkot Malang Rencanakan Penambahan Fasilitas Ramah Difabel di Seluruh Kampung Tematik

Jembatan Kaca, salah satu akses menuju Kampung Warna-Warni Jodipan, Kota Malang, nampak belum ramah difabel. (Santi/Lenteratoday).
Jembatan Kaca, salah satu akses menuju Kampung Warna-Warni Jodipan, Kota Malang, nampak belum ramah difabel. (Santi/Lenteratoday).

MALANG (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), berencana untuk meningkatkan fasilitas yang lebih ramah difabel di seluruh kampung tematik. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, demi meningkatkan pengalaman pariwisata di Kota Malang.

Sebelumnya, dalam upaya untuk terus mengembangkan potensi pariwisata lokal. Baihaqi mengaku, tengah mengembangkan potensi dari kampung-kampung tematik yang beragam. Mengingat Kota Malang tidak memiliki daya tarik alam yang mencolok seperti kabupaten Malang atau kota Batu. Baihaqi memilih untuk menggali potensi lokal melalui pengembangan wisata kuliner yang kreatif dan bervariasi.

Namun, tak hanya berhenti di situ, pihaknya juga menempatkan inklusivitas sebagai prioritas utama dalam pengembangan pariwisata. "Sekarang ini harus familier dengan masyarakat kita yang difabel. Jadi semua kampung tematik, destinasi wisata di kita harus menyediakan fasilitas bagi masyarakat berkebutuhan khusus. Karena itu juga komponen untuk menguatkan Kota Sehat," ujar Baihaqi, saat dikonfirmasi awak media, Selasa (15/8/2023).

Saat disinggung mengenai kampung tematik yang belum sepenuhnya ramah difabel. Baihaqi mengakui tantangan ini dan berkomitmen untuk mencari solusi. "Memang belum ada fasilitas yang tamah difabel. Tapi kan nanti akan ada cara yang harus kita carikan. Kayak ini, Alun-alun Tugu ini ada penambahan fasilitas untuk difabel," tambahnya

Lebih lanjut, Baihaqi menekankan bahwa penambahan fasilitas tersebut, direncanakan terealisasi pada tahun 2024 mendatang. Sebab menurutnya, jika pengadaan fasilitas ramah difabel dilakukan saat ini, akan terpengaruh pada ketidak efisiensinya waktu penganggaran.

"Nanti direncanakan semua kampung tematik. Tapi gak bisa tahun ini karena tahun anggaran juga akan berakhir. Dimungkinkan di tahun 2024 untuk pembangunan fasilitas difabel," tutur Baihaqi.

Di sisi lain, dalam meningkatkan potensi wisata Kampung Tematik. Baihaqi juga mengungkap bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan tindak lanjut MoU dengan salah satu perusahaan cat. Langkah tersebut dilakukan guna pengecatan ulang di beberapa kampung tematik, yakni Kampung Warna-warni dan Kampung Tridi, Jodipan, Kota Malang.

Meskipun belum ada tenggat waktu yang pasti, Baihaqi menekankan bahwa Disporapar Kota Malang akan terus berupaya untuk meningkatkan fasilitas dan kualitas pengalaman wisata di seluruh kampung tematik.

"Kalau kita tidak memperhatikan kan sayang. Karena setiap hari, itu tidak kurang dari 300 bahkan ada banyak juga turis mancanegara yang datang ke situ. Jadi mudah-mudahan dalam waktu dekat akan ada kejelasan. Minimal di tahun 2023-2024 ini seperti apa, akan ada tindaklanjutnya," tutup Baihaqi. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.