20 April 2025

Get In Touch

Viral Maba UB Keluhkan Penugasan PKKMB 2023, Ini Penjelasan Kampus

Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D., Med.Sc, saat memberikan keterangan kepada awak media terkait pelaksanaan PKKMaBa 2023, Senin (14/8/2023). (Dok. Santi/Lenteratoday)
Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D., Med.Sc, saat memberikan keterangan kepada awak media terkait pelaksanaan PKKMaBa 2023, Senin (14/8/2023). (Dok. Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Pihak Universitas Brawijaya (UB) melalui Ketua Pelaksana Raja Brawijaya (Rabraw) 2023, Pugoh Ananta Putra, memberikan klarifikasi terkait isu yang viral di media sosial beberapa hari terakhir. Hal tersebut mencakup mengenai penugasan dan perlengkapan dalam Pelatihan Kepemimpinan dan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMaBa) UB tahun 2023.

Isu tersebut menyoroti penyebaran informasi perlengkapan dan tugas esai yang diklaim baru diumumkan H-3 menjelang acara. "Jadi, dalam hal penugasan dan atribut itu sebuah hal yang berbeda. Terkait atribut sudah kita sampaikan dan setiap tahun ke tahun seperti itu. Tapi terkait penugasan, memang kita menunggu data masuk yang itu baru juga. Tapi untuk menanggulangi itu, kita panjangkan jadwalnya," ujar Pugoh, saat dikonfirmasi awak media, Senin (14/8/2023).

Di sisi lain, dalam informasi yang beredar di media sosial twitter, melalui akun @JeandraLee. Menyebutkan bahwa gladi bersih kegiatan paper mob dalam rangka pembukaan PKKMaBa ini, telah menyebabkan banyak mahasiswa baru yang jatuh pingsan. "Nih lihat, akibat ulah panitia rabraw 23 yang gak jelas, dijemur sampai begini. Mana info papermob h-1. Ospek UB tahun ini kacau banget. Panitia semangat evaluasi deh," tulis akun tersebut.

Dalam hal ini, Pugoh mengungkapkan penjelasan mengenai kondisi kesehatan peserta yang mengalami masalah selama acara. "Menjawab terkait banyak yang sakit, memang kami dari tim medis juga memang ada beberapa yang tumbang terkait itu. Tetapi hal tersebut karena satu, dari temen temen mahasiswa baru (maba) belum makan, belum sarapan, kemudian ada penyakit bawaan, dan lain sebagainya," jelas Pugoh.

Lebih lanjut, Pugoh juga menyampaikan bahwa pihak panitia Rabraw 2023 telah menyiapkan tim medis untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. "Jadi seperti saat ini yang terkait dengan kesehatan, di 11 titik itu kita ada 11 posko dengan satu posko besar. Dan masing masing itu nanti ada 6 mobile ambulans dan juga kita lengkapi dengan tenant lakesma. Kami juga menyiapkan tenaga kesehatan dari KSR," urainya.

Sementara itu, terkait keluhan mahalnya perlengkapan PKKMaBa yang harus dipenuhi oleh mahasiswa baru. Pugoh meluruskan bahwa hal tersebut telah disesuaikan dan selaras dengan kebutuhan para maba UB. "Contohnya saja, kita ada penugasan membawa buku. Buku itu nanti kita akan sumbangkan. Itu pun buku bekas kemudian ada pakaian bekas. Itu juga selaras dengan program UB. Kalau kita hitung seluruhnya, itu tidak terlalu mahal. Mungkin bisa kita kroscek bersama terkait kebenaran hal tersebut," ungkapnya.

Diakhir, Pugoh menyatakan bahwa hasil evaluasi dari acara ini akan menjadi dasar untuk perbaikan di masa mendatang. "Kami percaya bahwa sebaik-baiknya hasil adalah evaluasi. Evaluasi ini tentunya akan kami jadikan sebagai fondasi untuk nantinya diterapkan di kegiatan selanjutnya," tukasnya.

Terpisah, Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D., Med.Sc, juga memberikan pandangannya terkait acara PKKMaBa tahun ini. Ia menjelaskan pentingnya membekali mahasiswa dengan karakter nasionalis, religius, inklusif, dan berwawasan global.

Menanggapi isu viral terkait penugasan dan biaya dalam acara tersebut. Prof. Widodo mengaku akan mengklarifikasi mengenai penugasan yang dimaksud. Pihaknya juga berjanji untuk mengevaluasi jenis penugasan yang diberikan oleh panitia acara, apabila ditemukan melanggar ketentuan yang ada.

"Saya belum tahu kalau viral. Tapi akan segera saya evaluasi juga untuk jenis penugasan-penugasan yang diberikan oleh panitia," ungkapnya.

Senada dengan Pugoh, Prof. Widodo juga membahas persoalan biaya dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, orientasi mahasiswa baru, tidak seharusnya mahal dan universitas tidak mengambil uang langsung dari para maba. Prof Widodo juga menyebut akan melakukan rencana evaluasi lebih lanjut dengan pihak terkait.

"Enggak ada yang mahal dan kita gak menarik uang langsung dari mahasiswa. Tapi itu akan kita evaluasi dengan Bu ketua dari dosen dan mahasiswa. Jadi kegiatan PKKMB ini sudah terjadwal. Di luar itu berarti tidak ada. Kalaupun ada berarti kita harus menindak tegas. Demikian pelecehan seksual, hari ini juga satgas penanggulangan kekerasan seksual (PKS) memonitor. Kita tidak mentolerir adanya kekerasan termasuk kekerasan seksual," jelas Rektor UB ini. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.