20 April 2025

Get In Touch

Dishub Kota Malang Terapkan Skema Baru Usai Evaluasi Satu Arah Kawasan Klojen

Kondisi jalur sepeda yang masih berada di sisi kanan pada penerapan sistem satu arah di Kawasan Klojen, Kota Malang, Jumat (11/8/2023).(Santi/Lenteratoday)
Kondisi jalur sepeda yang masih berada di sisi kanan pada penerapan sistem satu arah di Kawasan Klojen, Kota Malang, Jumat (11/8/2023).(Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang mengambil langkah baru, usai melakukan evaluasi penerapan jalur satu arah di Kawasan Klojen. Skema anyar ini juga merupakan rekomendasi dari Polresta Malang Kota dengan mempertimbangkan beberapa perubahan penting dalam pengaturan lalu lintas.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, salah satu perubahan utama yang diterapkan pada hari ini, Jumat (11/8/2023) adalah penerapan jalur dua arah di salah satu titik, yakni di Jalan Merdeka Utara.

"Pertama yakni, kami sekarang membuat jalur 2 arah, sehingga di sini kami memasang water barrier di depan kantor Bank Indonesia (BI) Kota Malang, di jalan depan Ramayana itu," ujar Widjaja, saat ditemui usai meninjau pemasangan water barrier atau pembatas jalan di kawasan tersebut, Jumat (11/8/2023) sore.

Widjaja menjelaskan, usai sistem satu arah di kawasan Klojen tersebut berjalan selama 6 bulan. Kendaraan hanya diperbolehkan melintas di Jalan Merdeka Utara dari arah barat ke timur. Dari hasil evaluasi, menurutnya, hal tersebut sering kali membuat kendaraan harus melakukan putaran lebih panjang untuk mencapai tujuannya. Terkhusus kendaraan yang akan mengakses Kawasan Kayutangan Heritage dari arah Jalan Merdeka Timur.

Dalam hal ini, Widjaja menuturkan bahwa Dishub Kota Malang telah membuat skema baru, yang memungkinkan kendaraan dari arah Jalan Merdeka Timur untuk belok ke kanan, menuju arah depan kantor BI di Jalan Merdeka Utara.

"Karena selama ini, setelah satu arah diterapkan. Ternyata di sini sepi, tidak terlalu banyak kendaraan. Kemudian setelah dievaluasi, dari Ramayana kalau mau balik ke Kayutangan, itu rutenya jadi agak jauh. Sehingga kalau dipasang water barrier di Merdeka Utara, akan jadi 2 arah dan akses ke Kayutangan bisa lebih dekat," jelas Widjaja.

Tidak hanya itu, Widjaja juga menyatakan, saat ini tengah berfokus pada pembenahan marka jalan yang ambigu dan kurang jelas di Kawasan Klojen. Menurutnya, marka penyebrangan yang sebelumnya hanya ditutup dengan cat kini akan diperbaiki menggunakan aspal agar lebih tahan lama. Langkah ini juga akan mencakup penutupan zebra cross di beberapa perempatan jalan, di kawasan tersebut.

"Contohnya yakni zebra cross baik itu yang ada di perempatan Rajabali, Lafayette, BNI, itu sempat kita tutup dengan cat. Kemudian di JPO Kayutangan, itu kan jarak 10 meter ada zebra cross. Itu kan ambigu. Ada zebra cross sama JPO. Ini hal hal yang tidak pada tempatnya. Seharusnya milih mana yang mau ditiadakan atau gimana. Akhirnya kita pilih zebra cross," tuturnya.

Tak berhenti di situ, pria berkacamata ini juga merencanakan pemindahan jalur sepeda ke sebelah kiri jalan, sejalan dengan penerapan satu arah di kawasan Klojen. Dikatakannya, langkah ini diambil untuk meningkatkan keamanan para pengendara sepeda.

Namun, dalam pengerjaan penutupan marka zebra cross dan pemindahan jalur sepeda, menurutnya akan diimplementasikan pada bulan Oktober tahun ini.

"Tentu juga menunggu PUPR akan melakukan overlay, buar tidak dobel pembiayaan. Misalnya gini, sudah kita tutup dengan aspal, kan ada anggaran di situ. Terus PUPR kemudian melakukan overlay, nah biaya lagi. Jadi biar pengerjaan dilakukan sekaligus saat PUPR melakukan overlay, begitu. Jadi nunggu overlay dulu, Oktober tahun ini rencana eksekusinya," pungkas Widjaja.(*)

Reporter: Santi Wahyu/Editor:widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.