20 April 2025

Get In Touch

Antisipasi Kasus Diabetes Anak, Dinkes Kota Malang Ungkap 3 Faktor Penyebab Utamanya

Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif
Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif

MALANG (Lenteratoday) - Mengantisipasi lonjakan kasus diabetes pada anak-anak, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, mengungkapkan faktor penyebab utama. Warga diharapkan melakukan antisipasi sedini mungkin.

Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, di pertengahan tahun 2023 ini, tercatat 2 kasus diabetes militus (DM) pada anak usia 5-15 tahun, yang terdeteksi di puskesmas Arjowinangun.

Sebelumnya, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Dinkes Kota Malang di tagun 2022. Terdapat 5 kasus DM yang terdeteksi di beberapa puskesmas, termasuk Puskesmas Arjowinangun, Puskesmas Rampal Celaket, dan Puskesmas Polowijen.

"Kalau di tahun 2022, totalnya ada lima kasus DM yang terdeteksi di Puskesmas Arjowinangun, Puskesmas Rampal Celaket dan Puskesmas Polowijen. Rinciannya yakni 3 kasus DM type 1, kemudian 2 kasus DM type 2. Kalau di 2021 tidak ditemukan kasus," unar Husnul, saat dikonfirmasi awak media, Selasa (8/8/2023).

Husnul menjelaskan, setidaknya terdapat tiga faktor utama yang perlu diperhatikan dalam upaya antisipasi ini. Diantaranya yakni, faktor genetik, pola makan, dan aktivitas fisik yang dilakukan oleh anak-anak.

Menurutnya, faktor genetik memiliki potensi meningkatkan risiko anak terkena penyakit ini, sementara pola makan yang tidak seimbang, khususnya makanan dan minuman tinggi gula atau olahan gula, juga turut berperan dalam risiko penyakit tersebut.

"Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya pola makan sehat dan gaya hidup aktif menjadi kunci dalam pencegahan dan penanganan. Pola makannya juga harus diperhatikan, jam-jam makan, jenisnya itu tadi, kemudian porsinya harus dikendalikan," serunya.

Dalam konteks ini, Husnul menegaskan bahwa karakteristik DM pada anak-anak tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan orang dewasa. Ia menuturkan, pentingnya deteksi dini terhadap gejala DM pada anak-anak, menjadi kunci dalam mengurangi risiko dan memberikan penanganan yang tepat.

"Jadi harus diperhatikan deteksi gejala awal. Misal, sering merasa haus, sering buang air kecil, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, kelelahan yang berlebihan. Kemudian juga melakukan tes kesehatan umum," terang Husnul.

Lebih lanjut, Husnul juga menyampaikan bahwa puskesmas di Kota Malang telah berperan aktif dalam program penanggulangan penyakit tidak menular, termasuk DM ini. Dalam kondisi pasien memerlukan pemeriksaan lebih lanjut atau pengobatan, sambungnya, puskesmas bersedia untuk memberikan rujukan yang sesuai.(*)

Reporter: Santi Wahyu/Editor:widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.