
Jakarta - PSSI terus menjalin komunikasi dengan pemerintah, yaitu Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), soal kelanjutan kompetisi Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020 yang diwacanakan berlangsung mulai September atau Oktober 2020. Meski demikian, secara internal ada beberapa klub yang menolak wacana itu dengan alasan wabah Covid-19 masih berisiko tinggi dan mengancam kesehatan pemain.
Selain Kemenpora, PSSI juga berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Kementerian Kesehatan, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan lain-lain.
Menurut pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, pihaknya sudah memiliki opsi-opsi terkait kelanjutan Liga 1 dan 2 musim 2020.
Tim-tim Liga 1 dan 2 sudah diberitahukan soal pilihan tersebut dalam pertemuan virtual pada Selasa (2 Juni 2020), beserta Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI).
"PSSI memberikan opsi-opsi kepada klub Liga 1 dan 2 terkait kelanjutan kompetisi. Jadi keputusan tetap di rapat Komite Eksekutif. Seperti Liga 1 dimulai bulan September atau Oktober, setelah itu terkait nominal penambahan subsidi, pertandingan dimainkan di Pulau Jawa serta konsep degradasi dan promosi," ujar Yunus, seperti dikutip dari laman PSSI, Rabu (3/6).
Sementara untuk Liga 2, PSSI menawarkan opsi 'home tournament' dengan format empat grup, masing-masing grup berisi enam klub dan dimulai Oktober 2020.
Adapun kompetisi, yang diliburkan sejak Maret 2020 karena pandemi penyakit virus corona (COVID-19), dilanjutkan untuk mengakomodasi kepentingan tim nasional yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 tahun 2021 di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
"Kompetisi akan dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat. Dokter Syarif Alwi juga telah memberikan paparan kepada seluruh klub," kata Yunus, yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI.
Madura United Menolak
Klub Persib Bandung melalui Direktur PT Persib Bandung Bernartabat Teddy Tjahjono mendukung keputusan PSSI untuk melanjutkan kompetisi. "Namun kompetisi nanti harus berlangsung dengan protokol yang ketat demi keselamatan semuanya," tutur Teddy.
Direktur Madura United Haruna Soemitro mengatakan bahwa mereka tidak setuju jika Liga 1 Indonesia musim 2020 dilanjutkan."Silakan kalau mau dilanjut. Madura United tidak ikut," ujar Haruna.
Pria yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu menegaskan bahwa yang paling penting saat ini adalah kesehatan dan keselamatan semua pihak dari pandemi penyakit virus corona (COVID-19).
Hal tersebut, lanjut Haruna, juga sudah disetujui oleh para pemain. "Kami sudah meminta masukan dari banyak pihak termasuk pemain. Mereka mendukung penolakan ini karena risikonya masih tinggi," tutur dia.(ist)