20 April 2025

Get In Touch

Mengintip Sejarah Kota Malang Melalui Kedai Kopi di Kampoeng Heritage Kajoetangan

Salah satu kedai kopi di dalam Kampoeng Heritage Kajoetangan, Hamur Mbah Ndut, Sabtu (5/8/2023) (Santi/Lenteratoday)
Salah satu kedai kopi di dalam Kampoeng Heritage Kajoetangan, Hamur Mbah Ndut, Sabtu (5/8/2023) (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Usai 2 tahun terpuruk karena pandemi Covid-19, kini Kampoeng Heritage Kajoetangan kembali bangkit. Salah satu daya tariknya yakni melalui kehadiran kedai-kedai kopi dengan bangunan bernuansa tempo dulu, di dalamnya.

Pemilik kedai kopi, "Hamur Mbak Ndut" mengatakan tentang perjuangannya dalam menghadapi persaingan banyaknya kedai kopi modern di koridor Kayutangan Heritage.

"Di sini kami mengandalkan daya tarik dari sisi bangunan rumah yang kuno, ada sejak jaman Belanda, bersejarah di Kota Malang. Makanya dengan adanya daya tarik rumah ini, sekiranya orang masih mampir ke tempat saya yang ada di dalam kampung," ujar pria yang akrab dengan sapaan Mbah Ndut ini, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (5/8/2023) sore.

Lebih lanjut, Mbah Ndut berharap para pengunjung tidak hanya sekadar berwisata di koridor, tetapi juga membeli jajanan, makanan, dan minuman yang ditawarkan di dalam kampung. Hal ini diharapkannya mampu memberikan manfaat bagi warga setempat dan menjadikan Kampoeng Heritage Kajoetangan sebagai salah satu tujuan wisata populer. Baik bagi wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.

"Jadi kami mengharap seperti itu, wisatawan masuk ke dalam kampung dan beli-beli jajan di dalam juga. Biar warga ini merasakan jerih payahnya untuk membuat kampung ini menjadi salah satu tujuan wisata di Kota Malang," tambahnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, nampak pengunjung ramai memadati setiap sudut kedai kopi miliknya. Menurut Mbah Ndut, kunjungan cukup ramai terutama pada akhir pekan dan libur panjang seperti libur sekolah dan momen libur nasional. Meskipun pada hari-hari biasa kunjungannya tidak terlalu padat, pihaknya berharap tren peningkatan kunjungan akan berlanjut dan memberikan semangat bagi warga setempat.

Dalam konteks sejarah, tidak hanya bangunan yang menarik, di kedai ini juga dipajang berbagai barang-barang antik yang merupakan koleksi pribadi peninggalan dari orang tua Mbah Ndut. Menurutnya, pengunjung seringkali berfoto dengan berbagai pernak-pernik peninggalan zaman Belanda, seperti gelas-gelas era 70-an dan lemari antik.

"Kami buka mulai jam 10 pagi sampai jam 9 malam. Kami gak mau sampai malam karena ini area perkampungan. Jadi kita saling menjaga antar tetangga. Harga antara Rp 12 ribu an, ada yang Rp 10 ribu. Kalau di koridor kan sekitaran Rp 20 ribu ke atas. Tapi kalau masalah rasa, kita gak kalah," seru Mbah Ndut.

Di bangunan rumah peninggalan tahun 1923 ini, juga telah menjadi daya tarik bagi banyak konten kreator yang mengabadikan momen di dalamnya. Setiap hari, menurut Mbah Ndut, ada banyak konten kreator yang berkunjung dan berbagi pengalaman di media sosial, sehingga semakin meningkatkan popularitas Kampoeng Heritage Kajoetangan dan kedai kopi miliknya.

Sebagai informasi, selain Hamur Mbah Ndut. Setidaknya terdapat 3 kedai kopi lainnya yang berada di dalam Kampoeng Heritage Kajoetangan. Selain itu, di ujung Gang 11, pengunjung juga dapat menemukan kuliner legendaris khas Kota Malang. Dari banyaknya potensi tersebut, warga sekitar juga mengharap semakin banyak pengunjung yang mengapresiasi adanya Kampoeng Kajoetangan Heritage.(*)

Reporter: Santi Wahyu/Editor:widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.