20 April 2025

Get In Touch

Gubernur Khofifah Lepas Ekspor Perdana Rumput Laut ke Australia

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) meninjau gudang saat pelepasan ekspor rumput laut kering jenis Gracilaria di Jabon, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (4/8/2023). Koperasi Agar Makmur Sentosa melepas ekspor perdana 15 ton rumput laut kering j
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) meninjau gudang saat pelepasan ekspor rumput laut kering jenis Gracilaria di Jabon, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (4/8/2023). Koperasi Agar Makmur Sentosa melepas ekspor perdana 15 ton rumput laut kering j

SIDOARJO (Lentertoday) -Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor perdana ke Australia rumput laut jenis Gracilaria Sp yang diproduksi oleh Koperasi Agar Makmur Sentosa di Dusun Tlocor, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Jumat (4/8/2023).

Produk sebanyak 15 ton tersebut diekspor ke perusahaan Start Up bernama ULUU di Australia. Koperasi ini banyak mendapatkan pelanggan dari mancanegara. Selain Australia, Koperasi Agar Makmur Sentosa juga telah mengekspor 50 ton rumput laut kering ke China .

“Tentu ini menjadi hal yang luar biasa, bagaimana produksi rumput laut Koperasi Agar Makmur bisa menembus pasar ekspor. Artinya kualitasnya baik dan kuantitasnya akan terus dikembangkan mengingat permintaan dalam dan luar negeri cukup tinggi,” kata Gubernur Khofifah.

Produksi rumput laut di tempat ini memang sudah skala besar. Setiap bulannya Koperasi Agar Makmur Sentosa mampu memproduksi 500 hingga 800 ton rumput laut kering dari 300 ha luasan tambak yang dikelola koperasi ini.

Hasil produksinya tak hanya memenuhi permintaan pasar luar negeri, koperasi ini juga memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

Pengiriman tersebut dilakukan tiap minggunya bergantung pada permintaan pasar. Biasanya, pengiriman pasar lokal dikirimkan ke wilayah Malang, Pasuruan, Singosari, Surabaya dan Sidoarjo.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa budidaya rumput laut di kolam tambak bisa dilakukan bersamaan dengan budidaya ikan bandeng atau udang atau menggunakan metode tumpang sari.

Koperasi Agar Makmur Sentosa melepas ekspor perdana 15 ton rumput laut kering jenis Gracilaria asal Jabon Sidoarjo ke Australia

Menurut Khofifah, jika metode tumpang sari ini terus dikembangkan oleh para petani tambak maka bisa terwujud kesejahteraan lebih signifikan. Karena jika dihitung-hitung kalau pada luasan 1 hektar penghasilan dari tambak rumput laut mencapai Rp. 45 juta setahun. Ditambah dua kali panen bandeng 25 juta x 2 berarti 50 juta, ditambah lagi udang 3 kali panen dalam setahun kali 5 jt berarti 15 juta. Maka total setahun untuk satu hektar bisa menghasilkan 110 juta.

“Dengan format tumpang sari, ikan bandeng bisa panen 2 kali dengan nilai tiap panen Rp. 25juta. Totalnya Rp. 95juta. Kalau udangnya bisa 3 kali panen dengan nilai tiap panennya Rp. 5 juta. Sehingga totalnya bisa mencapai Rp. 110 juta,” jelasnya

Sebagai informasi Rumput laut merupakan komoditi yang potensial yang dimiliki oleh Jawa Timur dan telah menjadi salah satu komoditas yang semakin menarik perhatian dalam perdagangan internasional.

Dalam 4 (empat) tahun terakhir yakni periode 2019-2022 usaha petani rumput laut dan pelaku industri telah memberikan kontribusi terhadap sektor ekspor Jawa Timur, di mana ekspor rumput laut rata-rata tumbuh positif sebesar 19,30 persen selama periode tersebut dengan nilai ekspor pada tahun 2022 mencapai USD 106, 89 Juta atau sebesar 68.996,29 ton.

Komoditi rumput laut dari Jawa Timur telah merambah ke 23 negara, utamanya ke negara China, Korea, Filipina, Vietnam dan Amerika Serikat. Jenis rumput laut yang dikirim selama ini meliputi rumput laut Eucheuma cottonii kering, Eucheuma spinosum kering, rumput laut jenis lain untuk konsumsi baik segar maupun kering. Selain itu rumput laut digunakan sebagai bahan baku pewarna, penyamakan, wewangian, insektisida, fungisida baik segar, beku, dan kering

Dirjen Budidaya KKP Tb. Haeru Rahayu mengatakan bahwa budidaya rumput laut di Sidoarjo ini sejalan dengan strategi KKP menuju Blue Economy. Menurutnya, saat ini ada lima komoditas budidaya yang tengah menjadi fokus KKP.

"Lima komoditas tersebut ialah udang, kepiting, lobster, tilapia, dan rumput laut," katanya.

Ketua Koperasi Agar Makmur Sentosa Herry Sudarmono menyampaikan bahwa dirinya optimis dengan rencana pendirian pabrik itu mampu memperluas pengembangan Koperasi Agar Makmur Sentosa sendiri (ADV)

Reporter: Lutfiyu Handi|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.