22 April 2025

Get In Touch

Hadapi Musim Hujan, PUPR Kota Malang Targetkan Proyek Drainase Selesai Sebelum Akhir 2023

(ilustrasi) Plang pengerjaan drainase di Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jumat (4/8/2023) (Santi/Lenteratoday)
(ilustrasi) Plang pengerjaan drainase di Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jumat (4/8/2023) (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Bersiap hadapi potensi banjir saat musim hujan, Dinas PUPR-PKP Kota Malang targetkan proyek pembangunan 34 titik drainase rampung sebelum akhir 2023.

Kepala Dinas PUPR-PKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, mengatakan proyek pembangunan drainase telah dimulai sejak Juni 2023 lali. Menurutnya, saat ini 34 proyek tersebut telah mencapai progres yang beragam, antara 30 hingga 50 persen.

"Progresnya bervariasi, antara 30-50 persen an. Tapi untuk penyelesaiannya nanti, kami harapkan selesai pada Oktober sampai November 2023, itu kita selesaikan semua," ujar Dandung, saat dikonfirmasi awak media, Jumat (4/8/2023).

Dandung menambahkan, proyek ini merupakan bagian dari masterplan drainase kota, yang bertujuan untuk mengatasi banjir di titik-titik rawan. Termasuk pada pembangunan di Jalan Bratan Timur dan Jalan Danau Toba, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

"Jadi 34 titik itu yang masuk masterplan. Untuk implementasikan dari masterplan itu. Termasuk tambahan Rp 50 miliar di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK), itu akan kita alokasikan untuk merealisasikan masterplan drainase. Juga untuk penanganan jalan," tambahnya.

Di sisi lain, dalam pantauan di lapangan, terdapat beberapa titik pembangunan drainase yang kerap menyebabkan kemacetan. Menanggapi hal ini, Dandung telah memberikan instruksi kepada para pelaksana proyek untuk lebih efisien dalam penggunaan waktu pengerjaan.

"Jadi saya minta jangan melakukan penggalian dulu, sebelum U-ditch itu dipastikan datangnya kapan. Sehingga penggalian kan bisa diestimasi. Katakanlah butuh penggalian dua hari, jadi pas hari kedua harapannya sudah dipastikan u-ditch itu sudah tersedia. Sehingga begitu galian selesai, u-ditch masuk, kemudian bisa kita uruk lagi," urainya.

Lebih lanjut, untuk mengoptimalkan hasil pekerjaan, Dandung menegaskan bahwa proyek pembangunan drainase sengaja dilaksanakan pada siang hari. Sebab menurutnya, pengerjaan di malam hari akan berpotensi menimbulkan risiko teknis dan mengurangi hasil optimal.

"Apalagi kalau malam melakukan penggalian, kan kita berhimpitan dengan kabel, fasilitas lain, pipa PDAM juga misalnya, jari kurang bisa termonitor. Makanya kita kerjakan di siang hari. Insyaallah nanti sebelum musim hujan, ini sudah selesai," pungkasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.