20 April 2025

Get In Touch

Tren PMA ke Jatim Meningkat, Investasi Semester I Tembus Rp 61,2 Trilliun

Gubernur Khofifah: Alhamdulillah, Telah Penuhi 54,6% dari Target
Gubernur Khofifah: Alhamdulillah, Telah Penuhi 54,6% dari Target

SURABAYA (Lenteratoday) -Investasi di Jawa Timur secara konsisten terus bertumbuh. Berdasarkan rilis dari Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia, pada Jumat, 21 Juli 2023, realisasi investasi PMA dan PMDN Jawa Timur di triwulan I 2023 mencapai Rp 61,2 Triliun.

Realisasi investasi Jatim semester I tahun 2023 ini secara y-on-y meningkat 14,2% dari semester I tahun 2022 yang mencapai Rp 53,5 Triliun. Sedangkan dari semester II tahun 2022 tumbuh sebesar 7,6%.

Capaian ini sekaligus mampu mencatatkan Jatim sebagai realisasi investasi tertinggi ketiga di Indonesia.

"Alhamdulillah, realisasi investasi di Jawa Timur secara konsisten terus tumbuh. Bahkan, capaian ini juga sudah memenuhi 54,6% dari target Investasi Rp 112 Triliun sesuai pada RKPD Perubahan," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa , Kamis (3/8/2023).

Khofifah menjelaskan bahwa realisasi investasi Rp 61,2 triliun ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp 29,6 triliun. Angka ini mengalami pertumbuhan progresif sebesar 51,9% dibanding semester I 2022 yang sebesar Rp 19,5 triliun. Sementara realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada semester I 2023 tercatat sebesar Rp 31,5 triliun.

Kontributor tertinggi realisasi investasi secara total PMA ialah sektor Pertambangan yang mendominasi realisasi PMA sebesar Rp 11,6 triliun setara dengan 33,1% dari total realisasi PMA. Sedangkan sektor Perumahan, KI, dan perkantoran mendominasi realisasi PMDN sebesar Rp 5,9 triliun atau setara 18,7% dari total realisasi PMDN.

Secara keseluruhan (PMA+PMDN) Pertambangan menjadi sektor yang memiliki kontribusi paling besar (Rp. 11,6 T), diikuti Industri Logam Dasar, Barang Logam Bukan Mesin & Peralatannya (Rp. 7,6 T), Perumahan, Kawasan, Industri & Perkantoran (Rp. 6,0 T), Industri Makanan (Rp. 5,9 T), serta Industri Kimia & Farmasi (Rp. 5,6 T).

Sedangkan untuk Lokasi penyumbang terbesar meliputi Kab. Gresik (Rp 22,9 triliun / 37,4%), Kota Surabaya (Rp 12,0 triliun / 19,6%), Kab. Pasuruan (Rp 6,2 triliun / 10,2%), Kab. Sidoarjo (Rp 5,7 triliun / 9,3%) dan Kab. Tuban (Rp 1,9 triliun / 3,1%).

Sementara menurut Negara Asal, Realisasi PMA masih didominasi oleh investasi dari Amerika Serikat (Rp. 12,7 T), Jepang (Rp. 6,9 T), Singapura (Rp. 2,1 T), Hongkong, RRT (Rp. 1,8 T) dan Belanda (Rp. 1,3 T).

“Jatim merupakan provinsi dengan tingkat kemudahan berbisnis tertinggi di Indonesia, dengan tingkat daya saing kedua setelah DKI Jakarta. Jatim memiliki sejumlah kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang mendukung peningkatan realisasi investasi dan juga berpotensi meningkatkan penciptaan lapangan kerja,” jelasnya.

“Kita berharap dengan upaya – upaya yang digalakkan dapat meningkatkan kondusifitas berinvestasi di Jawa Timur, sehingga ke depan pelayanan investasi semakin cepat, mudah dan transparan yang berdampak pada kestabilan capaian realisasi investasi di Jawa Timur yang dapat menciptakan multiplier effect terhadap pertumbuhan, kesejahteraan serta pemerataan ekonomi Jawa Timur,” pungkasnya (*)

Reporter:Lutfiyu Handi|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.