
MALANG (Lenteratoday) - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tugu Artha Sejahtera Kota Malang, resmi menghadirkan dua inovasi layanan terbaru, yaitu Virtual Account (VA) dan Mobile Collection. Peluncuran dua layanan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan transaksi kepada nasabah.
Direktur Utama BPR Tugu Artha Sejahtera Kota Malang, Nyimas Nunin Anisah, menyampaikan tentang pentingnya inisiatif ini bagi perusahaannya. Menurut Nyimas, layanan Virtual Account memungkinkan nasabah BPR Tugu Artha untuk melakukan transfer dana dengan lebih mudah dan praktis tanpa harus datang langsung ke kantor cabang.
"Kami berkolaborasi dengan salah satu bank umum di Indonesia karena teknologinya kan mahal. Nah nanti prosesnya adalah dari bank umum manapun, nasabah kami yang mau transfer ke BPR Tugu Artha, itu tidak perlu datang ke kantor. Jadi dari m-Banking manapun, itu bisa langsung transfer ke BPR Tugu Artha. Itu real time," ujar Nyimas, ditemui usai acara tersebut, Senin (31/7/2023).
Lebih lanjut, sebagai salah satu BUMD yang dikelola oleh Pemkot Malang, BPR Tugu Artha juga menghadirkan inovasi layanan mobile collection. Nyimas menyebutkan, layanan ini berfungsi untuk meminimalisir potensi fraud atau kesalahan pencatatan pada setoran tunai.
"Dengan Mobile Collection, setiap setoran tunai akan langsung dicatat oleh petugas di lapangan melalui aplikasi di HP mereka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan keakuratan dan transparansi dalam pencatatan transaksi," tegas Nyimas.
Sementara itu, Direktur Bidang Fungsi Kepatuhan BPR Tugu Artha Sejahtera Kota Malang, Lukman Nulhakim, berharap dapat memberikan pengalaman perbankan yang lebih baik dan meningkatkan kepercayaan nasabah. Menurutnya, layanan-layanan ini juga diharapkan dapat membantu mencapai target profit perusahaan yang lebih signifikan.
"Nasabah kredit sekarang 3000 an. Kalau nasabah tabungan ada 10 ribu. Profitnya di Juni kemarin 1 miliar. Tapi kami kemarin sudah menjanjikan ke Pak Wali Kota, untuk profit Rp 2 miliar dari target Rp 1,6 miliar," tegas Lukman.
Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji, menyampaikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan oleh bank daerah tersebut untuk mencapai posisi yang kuat saat ini. "Jadi dulu memang pernah kita agak kolaps karena ada beberapa kendala teknis. Nah untuk menutupi itu, luar biasa yang harus dilakukan, maka saya minta pada Tugu Artha untuk penguatan," tutur Sutiaji.
Dalam menghadapi tantangan pasar saat ini, Sutiaji menekankan beberapa hal yang menjadi fokus penguatan. Termasuk peningkatan sistem internal bank, performa, dan kekuatan keuangan. Kendati demikian, ia juga memuji langkah BPR Tugu Artha yang telah menjadi perusahaan terbuka dengan membuka kesempatan bagi pihak eksternal untuk memiliki saham. Menurutnya, hal ini menunjukkan profesionalisme dalam pengelolaan perusahaan.
"Jadi kita juga sudah buka saham untuk orang lain. Walaupun memang saham yang dimiliki oleh Pemkot masih lebih dari 90 persen. Tapi sekarang ini sudah ada PT, berarti ada orang yang memegang saham di luar milik Pemkot Malang. Harus lebih profesional," tukasnya.(*)
Reporter: Santi Wahyu/Editor:widyawati