19 April 2025

Get In Touch

Dikomplain Pengguna, TikTok Sampaikan Permintaan Maaf

Logo TikTok (Bloomberg)
Logo TikTok (Bloomberg)

Para pengguna TikTokmenyampaikan komplain terkait unggahan tagar #BlackLivesMatter dan#GeorgeFloyd.

Para penggunamemandang segala unggahan dengan tagar-tagar tersebut diberi tanda nol view padajaringan sosial dan platform video musik pendek asal China ini.

Mereka menuduh TikTok,yang diinduki oleh ByteDance Ltd., menyensor komentar-komentar bernada dukunganuntuk kaum kulit hitam selama aksi protes yang meletus di seantero AmerikaSerikat pascakematian seorang warga kulit hitam, George Floyd, di tangan pihakkepolisian Minneapolis.

Sejumlah penggunaTikTok mengubah gambar profil mereka menjadi kepalan tangan hitam yangmelambangkan kekuatan hitam, sementara mendesak pengguna lain untuk unfollowpengguna yang tidak mendukung protes atas langkah yang dipandang penyensorantak adil ini.

Sejalan dengan itu manajemen TikTok langssung menyampaikan permohonan maaf, sekaligus melakukan konfirmasi.

“Kami menerima danmeminta maaf kepada para pencipta dan komunitas kulit hitam kami yang merasatidak aman, tidak didukung, ataupun merasa ditekan,” tulis Vanessa Pappas,general manager TikTok AS dan Kudzi Chikumbu, direktur komunitas di TikTok,dalam sebuah unggahan.

"Dan kami tahukami memiliki tugas yang harus dilakukan untuk mendapatkan kembali danmemperbaiki kepercayaan itu,” tambah mereka, seperti dilansir dari Bloomberg,Selasa (2/6/2020).

Perusahaan mengatakantidak menyensor segala unggahan serta menyalahkan isu tampilan yang berasaldari kesalahan teknis yang memengaruhi beragam tagar. Pada kenyataannya, videodengan tagar #BlackLivesMatter telah mencetak lebih dari 2 miliar view, menurutTikTok.

"Kami memahamibahwa banyak yang menganggap bug ini sebagai tindakan yang disengaja untukmenekan pengalaman dan menghilangkan perasaan yang dirasakan oleh komunitasKulit Hitam," tulis Pappas dan Chikumbu.

TikTok mengatakan akanmembuat dewan khusus untuk memperkuat beragam komentar serta akan menyumbangkanUS$3 juta untuk organisasi nirlaba yang membantu komunitas kulit hitam jugaUS$1 juta untuk memerangi ketidakadilan rasial dan ketidaksetaraan di AS.

Perusahaan jugamengatakan akan menutup fitur-fitur tertentu pada aplikasi tersebut pada Selasa(2/6/2020) sejalan dengan pencanangan solidaritas "Black OutTuesday", suatu aksi protes oleh industri musik.

Sebelum kasus ini,TikTok juga telah dituding melakukan sensor, termasuk tuduhan bahwa pihaknyamenekan unggahan yang terkait dengan protes anti-pemerintah di Hong Kong (Ist-abh).

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.