20 April 2025

Get In Touch

Jelang Ujian Kompetensi Wartawan, Wali Kota Malang Ingatkan 3 Hal Penting

Wali Kota Malang, Sutiaji, saat memberikan arahannya pada kegiatan Pra UKW angkatan ke 51 tahun 2023, Kota Malang, Jumat (21/7/2023) (Santi/Lenteratoday)
Wali Kota Malang, Sutiaji, saat memberikan arahannya pada kegiatan Pra UKW angkatan ke 51 tahun 2023, Kota Malang, Jumat (21/7/2023) (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Menghadiri kegiatan Pra-Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan ke-51, Wali Kota Malang, Sutiaji mengingatkan 3 hal penting dalam menjalankan pekerjaan jurnalisme. Aspek itu adalah berkompeten, memiliki integritas tinggi, serta bermoral.

"Menurut saya, yang namanya wartawan itu satu, harus punya kompetensi. Kedua, adalah integritas, karena ketika para wartawan itu bisa menyuarakan kebenaran, saya rasa di situ pasti ada kebanggaan tersendiri terhadap profesinya. Ketiga yakni punya kekuatan moral. Karena untuk menghadapi isu global yang luar biasa saat ini, yang bisa dikuatkan adalah dari sisi moralitasnya," ujar Sutiaji, saat memberikan arahannya, Jumat (21/7/2023) sore.

Lebih lanjut, pria berkacamata ini juga menjelaskan, wartawan memegang peranan penting dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Terlebih, dalam momentum tahun politik ini, menurutnya wartawan juga berkewajiban untuk mengantisipasi berita-berita hoaks yang dibuat oleh satu individu atau golongan tertentu.

"Saya juga percaya, salah satu penyangga pilar demokrasi, itu adalah teman-teman media. Sehingga harapan kami kepada teman-teman media dengan independensinya itu kuat dalam memerangi kabar-kabar hoaks yang berterbangan," tambahnya.

Oleh karena itu, dengan adanya Ujian Kompetensi Wartawan yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya ini, pihaknya memberikan apresiasi yang luar biasa karena menurutnya, UKW menjadi prasyarat utama bagi wartawan untuk dapat berkompeten dalam menjalankan tugasnya untuk menyebarkan pemberitaan di masyarakat.

Namun, Sutiaji juga memahami bila di era globalisasi dan kecanggihan teknologi saat ini, wartawan harus dihadapkan dengan tantangan kecepatan informasi yang diunggah melalui media sosial (medsos). Dituturkannya, kecepatan akses informasi tersebutlah yang kerap menimbulkan kegaduhan di masyarakat terlebih apabila informasi yang disuguhkan mengandung kabar hoaks.

"Karena kadang pemberitaan kita kalah cepat dengan informasi yang ada di medsos. Sehingga masyarakat ini kadang lebih cepat percaya di medsos. Nah ini menurut saya harus ada keterampilan khusus. Perlu keterampilan khusus dari teman-teman media yang di lapangan, kemudian redaksi, supaya kita tidak pernah kehilangan yang namanya momen," pungkasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu/Editor:widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.