
NGANJUK (Lenteratoday) - Kabupaten Nganjuk menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pembentukan Kampung Keluarga Berencana (KB) di tingkat desa/kelurahan dengan tujuan untuk mempercepat penurunan angka stunting di wilayah tersebut. Acara ini dilaksanakan di Pendopo KRT. Sosro Koeseomo Kabupaten Nganjuk Kamis (20/7/2023).
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Nganjuk,Nafhan Tohawi, menekankan pentingnya peran penduduk dalam pembangunan berkelanjutan. "Sesuai Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang menyatakan bahwa penduduk merupakan modal dasar dan faktor dominan dalam pembangunan," ujarnya.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, Camat se-kabupaten Nganjuk, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Nganjuk, serta kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Sebagai narasumber, hadir perwakilan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur.
Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Kabupaten Nganjuk tentang pentingnya program KB serta upaya pencegahan stunting. Stunting merupakan masalah serius yang perlu ditangani secara komprehensif dan berkelanjutan untuk mengurangi prevalensi masalah gizi buruk pada anak-anak.
Menurut Nafhan Tohawi, kesadaran tentang peran strategis penduduk sebagai 'titik sentral' dalam pembangunan sangatlah krusial. Hal ini mengandung makna bahwa kualitas dan kuantitas penduduk memiliki dampak besar terhadap berbagai aspek pembangunan suatu wilayah. Oleh karena itu, upaya pengendalian angka kelahiran menjadi langkah penting untuk memastikan kesejahteraan masyarakat dan berkelanjutan.
‘’Peduduk sebagai modal dasar dan faktor dominan pembangunan harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan untuk itu dilakukan upaya pengendalian angka kelahiran,’’ lanjutnua.
Selanjutnya, Uni Hidayati, Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk Perwakilan Provinsi Jawa Timur, menyampaikan Presiden Indonesia telah memberikan dua kali amanah kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Amanah pertama diberikan pada tahun 2016, di mana BKKBN ditugaskan untuk membentuk Kampung Keluarga Berencana (KB) sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam program KB.
‘’Dengan Inpres Nomor 3 Tahun 2022, kami berharap pelaksanaan Kampung Keluarga Berkualitas menjadi gerakan bersama di tingkat desa/kelurahan, terintegrasi secara menyeluruh dalam pemberdayaan institusi keluarga, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga, dan masyarakat,’’ jelasnya.
Turun Drastis, 2023 Ditarget 15%
Senada, Marhaen Djumadi, Bupati Nganjuk, dengan tegas menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Nganjuk akan memberikan dukungan penuh terhadap program Kampung Keluarga Berkualitas. Dukungan ini mencakup berbagai upaya untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera, dengan fokus khusus pada upaya mengurangi angka stunting.
‘’Progam ini akan kita dukung penuh bagaiamana masyarakat sejahterah termasuk mengurangi stunting,’’ ujar Marhaen Djumadi, Bupati Nganjuk.
Marhaen Djumadi juga mengungkapkan bahwa angka stunting di Kabupaten Nganjuk telah mengalami penurunan drastis dari 25,3% menjadi 20%. Pencapaian ini merupakan hasil dari berbagai upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi masalah stunting di wilayah tersebut. Tahun ini, target yang diharapkan adalah mengurangi angka stunting hingga 15%, dan pada tahun 2024, targetnya lebih ambisius, yaitu mencapai angka stunting sebesar 10%.
Dia menekankan masalah stunting merupakan program prioritas nasional yang harus diperjuangkan secara bersama-sama. Oleh karena itu, pemerintah daerah bersama seluruh elemen masyarakat berkomitmen untuk terus mengawal dan mendukung upaya-upaya dalam program Kampung Keluarga Berkualitas. Upaya penguatan ekonomi keluarga dan peningkatan akses layanan kesehatan akan terus didorong guna memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang mencukupi dan mencegah terjadinya stunting.
‘’Stunting di Nganjuk juga turun drastis dari 25,3% sekarang tinggal 20%, Tahun ini nanti diharapkan bisa sampai 15% dan tahun 2024 targetnya hingga 10% karena stunting ini menjadi program prioritas nasional ini harus kita kawal bersama-sama,’’ pungkasnya.(*)
Reporter : Abdilah Qomaru/Editor:widyawati