
SURABAYA (Lenteratoday) -Festival Remo & Yosakoi 2023 telah digelar dengan meriah. Ratusan orang dari puluhan grup remo dan yosakoi berkompetisi memperebutkan juara di Festival yang digelar Minggu, (16/07/2023) di Halaman Balai Kota Surabaya tersebut. Tahun ini, juara umum Yosakoi diraih oleh Asosiasi Pelatih Tari Jawa Timur (ASPELTAJ).
ASPELTAJ berhasil meraih juara umum setelah penantian selama bertahun-tahun. Pasalnya, grup tari yang berisikan para pelatih tersebut telah mengikuti kompetisi Yosakoi sejak awal diadakan. Bukan tahun ini saja ASPELTAJ meraih juara dalam festival ini. Tahun-tahun sebelumnya, ASPELTAJ juga berhasil meraih juara, namun dari kategori kostum atau koreografi.
"Dari tahun ke tahun kita belajar terus, kekurangan tahun kemarin apa, ditambah-tambahin terus, dikoreksi terus, dan kali ini kita the best," kata Endah, salah satu anggota ASPELTAJ.
Festival ini kembali digelar tahun ini setelah vakum selama 4 tahun akibat Pandemi Covid-19. Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya Takeyama Kenichi dalam sambutannya mengatakan, acara ini merupakan perayaan ke-25 tahun penggunaan sister city antara Kota Kochi dan Kota Surabaya, 65 tahun dukungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia, serta 50 tahun persahabatan kerja sama anatara Jepang dan ASEAN.

"Selama ini kami tidak bisa menyelenggarakan Festival Yosakoi Surabaya karena Pandemi Covid-19. Justru kami beranggapan antusiasme masyarakat Surabaya tinggi terhadap Festival Yosakoi. Karena kami sering mendengar suara yang menantikan festival Yosakoi kembali digelar di Surabaya," ungkap Takeyama.
Dengan diselenggarakannya kembali Festival Yosakoi Surabaya ini, Takeyama mengungkapkan, bahwa ia berharap agar hubungan Sister City antara Kota Kochi dan Kota Surabaya semakin aktif.
"Kami Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya akan terus mendukung upaya kedua kota untuk meningkatkan pertukaran tidak hanya di bidang kebudayaan, tetapi juga berbagai macam bidang lainnya," ungkapnya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Eri Cahyadi memberikan harapan, bahwa acara ini dapat menunjukkan kekuatan budaya dan dapat menyatukan negara-negara yang berbeda. Karena dengan kekuatan budaya, bisa menjadikan negara yang berbeda menjadi satu rasa.
"Semoga hari ini akan mempererat kerja sama antara Kochi dan Surabaya, dan semoga kerja sama ini bisa terus berlanjut tidak hanya di bidang budaya, tapi di bidang lainnya," ucap Eri.
Masih dalam rangkaian Surabaya Cross Culture Folk Art Festival (SCCFAF) 2023, malam nanti akan digelar Art Performance dari delegasi Negara dan Daerah Peserta SCCFAF 2023 pukul 18.00 WIB, di Alun-Alun Surabaya. Dalam acara tersebut, peserta akan menampilkan Kesenian asal Daerah dan Negara masing-masing.
Reporter: Jannatul Firdaus|Editor: Arifin BH