17 April 2025

Get In Touch

Kabupaten Kediri Terpilih Sebagai Sekolah Penggerak di Indonesia Angkatan III

Bupati Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito)
Bupati Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito)

KEDIRI (Lenteratoday) - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, memberikan perhatian serius ide sekolah penggerak di Kabupaten Kediri. Ide tersebut dinilai sebagai upaya memajukan pendidikan di Bumi Panjalu. Hasilnya, Kabupaten Kediri terpilih program sekolah penggerak di Indonesia angkatan ke III.

Mas Dhito menuturkan keberadaan sekolah penggerak bertujuan mewujudkan pendidikan Indonesia yang maju, berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui pelajaran Pancasila.

“Program ini terfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistic yang mencakup kompetensi, literasi, numerasi dan karakter. Tentu dengan diawali SDM yang unggul. Pemkab Kediri berkomitmen penuh mendukung program sekolah penggerak di semua jenjang pendidikan,” jelasnya, Senin (4/7/2023).

Terkait hal ini Dr. Nur Miftahul Fuad Kabid Guru dan Tenaga Pendidikan Disdik Kabupaten Kediri menjelaskan, sekolah penggerak diawali dari Komitmen Bupati sehingga Kabupaten Kediri terpilih program sekolah penggerak di Indonesia angkatan ke III.

“Pada akhirnya, ditetapkan Kemendikbud, ada 52 satuan pendidikan di Kabupaten Kediri yang tersebar di 20 TK, 25 SD dan 7 SMP sebagai sekolah penggerak. Di tahun 2021, Mas Bup Dhito bersama Kemendikbud membuat MoU sehingga Kabupaten Kediri memenuhi syarat sekolah penggerak,” tambahnya.

Fuad menjelaskan 52 sekolah hasil dari seleksi kepala sekolah yang memenuhi syarat mengikuti sekolah penggerak selanjutnya mengikuti pelatihan komite pembelajaran.

“Sekolah penggerak yang mendapatkan prioritas transformasi pendidikan. Seperti pembelajaran,digitalisasi dan administrasi dan di dalamnya ada komite pembelajaran. Mereka sudah dilatih oleh tim Kemendikbud melalui fasilitator sekolah bergerak,” jelasnya.

Ditambahkan Fuad, di masing masing sekolah penggerak di Kabupaten Kediri ada in house training. Mereka yang sudah dilatih ini dibebaskan di sekolah tersebut dan kemudian mengikuti selama beberapa bulan.

“Beberapa hari lalu kami diundang di Malang untuk bertemu dengan pengelola sekolah penggerak se-Kabupaten/Kota se Jatim. Dari pertemuan tersebut dihasilkan kesepakatan bersama fasilitator sekolah penggerak dengan dinas,” jelasnya.

Dengan program ini ada capaian program berupa literasi siswa dan iklim pendidikan yang maju. Juga mencegah terjadi bullying dan mencegah kekerasan lain antara guru dan siswa. (pkp/*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.