14 April 2025

Get In Touch

Tim Monitoring Kota Kediri Temukan Cacing Hati pada Hewan Kurban di Beberapa Lokasi Penyembelihan

Tim monitoring DKPP Kota Kediri memeriksa daging hewan kurban di salah satu titik lokasi penyembelihan
Tim monitoring DKPP Kota Kediri memeriksa daging hewan kurban di salah satu titik lokasi penyembelihan

KEDIRI (Lenteratoday) -Tim monitoring hewan kurban Iduladha 1444 Hijriah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri menemukan cacing hati (fasciola hepatica) pada hati kambing, sapi dan domba di sejumlah lokasi penyembelihan.

Tim monitoring hewan kurban DKPP dibantu mahasiswa UB dan Dokter Hewan PDHI Cabang X Kediri mengunjungi 177 titik penyembelihan yang tersebar di 3 Kecamatan di Kota Kediri, Kamis (29/6/2023). Tiga tim yang diturunkan menyebar di Kecamatan Mojoroto, Kota dan Pesantren. Sasaran masjid, musala dan tempat penyembelihan sebanyak mungkin.

Menurut Kepala DKPP Kota Kediri, M. Ridwan saat pemeriksaan post mortem ini petugas menemukan beberapa hati kambing, sapi dan domba di beberapa titik yang terdapat cacing hati (fasciola hepatica).

“Organ dalam kambing dan sapi yang terdapat cacing hati ini langsung dikuburkan bersama darah dan kotoran secara langsung. Petugas memastikan organ yang bermasalah ini tidak dibagikan pada masyarakat,” ujar Ridwan saat dihubungi melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Jumat (30/6/23).

Selain pemeriksaan organ dalam hewan kurban, Tim DKPP juga membagikan brosur yang berisikan cara penyimpanan daging hewan kurban sesuai jenis daging.

"Penyimpanan daging yang benar ini juga tidak kalah penting. Kita menganjurkan masyarakat untuk menyimpan daging sesuai jenis. Daging dengan daging, organ dalam dengan sejenisnya, dan penyimpanan sebaiknya dilakukan di dalam freezer jika daging tidak langsung dimasak,"jelasnya.

Ridwan mengatakan peninjauan Tim DKPP ini untuk memastikan daging hewan kurban yang dibagikan pada masyarakat aman dan layak dikonsumsi serta terhindar dari penyakit berbahaya seperti cacing hati dan penyakit berbahaya lainnya (*)

Reporter: Gatot Sunarko|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.