
SURABAYA (Lenteratoday) - Setelah melaksanakan Salat Idul Adha 1444 H pada Kamis, (29/6/2023) di Taman Surya Surabaya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau pemotongan hewan kurban di beberapa lokasi, salah satunya adalah RPH Pegirian. Ada sekitar 160 hewan kurban yang sudah masuk dalam antrean.
Direktur Utama Rumah Potong Hewan (Dirut RPH) Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho mengatakan, RPH memfasilitasi pemotongan hewan kurban dimulai dari tanggal 28 Juni - 02 Juli 2023. Selama 5 hari tersebut, kurang lebih 160 hewan kurban dipotong dan disalurkan kepada warga.
"Hari ini Insya Allah kita akan memotong 70 ekor hewan kurban dari masyarakat, yang akan dibagikan pada tanggal 29 Juni 2023. Besok ada sekitar 55 ekor, Sabtu dam Minggu agak landai tapi tetap ada," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Fajar menjelaskan juga keunggulan dari RPH Surabaya. Jika pemotongan dilakukan di RPH, ketika di dalam hewan kurban itu ditemukan cacing dan tidak layak dikonsumsi, maka pengkurban tidak diperbolehkan membawa pulang jeroannya. Khawatinya, hewan yang bercacing itu dikemas, dibagikan, dan menimbulkan penyakit.
"Semuanya adalah hak pengkurban. Mulai kepala, kulit, kaki, jeroan. Tapi apabila ditemukan adanya indikasi cacing dan sebagainya di dalam hati atau jeroannya, maka jeroannya akan kita tahan, tidak boleh dibawa pulang. Selanjutnya akan kita musnahkan. Itulah RPH. Memastikan kesehatan hewan sebelum dipotong, dan setelah dipotong dagingnya aman. Pemeriksaan Ante Morthem dan Post Morthem," jelasnya.
Di RPH Pegirian, digunakan kantung kresek food grade untuk membungkus daging kurban. Artinya, kantung tersebut sudah aman berstandart makanan. "Tahun lalu pun kami memberikan 3 pilihan. Yang pertama adalah food grade, yang kedua adalah besek, yang ketika adalah dibawa oleh pengkurban sendiri. Ternyata sebagian besar masih memilih yang food grade, tapi yang besek sudah kita siapkan," ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Fajar membeberkan sapi kurban Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang didatangkan RPH. Fajar menjelaskan ada 4 sapi berbobot 1 ton lebih berjenis Limousin asal Malang dengan berat 1062 Kg, Sapi Simental asal Malang berbobot 1050 Kg, Sapi Simental asal Blitar beratnya 1050 Kg, dan Sapi Pegon Simental asal blitar dengan berat 1020 Kg. Selain itu, ada belasan sapi besar lainnya dengan bobot 950 – 990 Kg berjenis Limousin, Simental , Pegon Hitam dan Pegon Simental yang diambil dari peternak di Jember, Blitar, Jombang dan Madura. Seluruh sapi-sapi pesanan Wali kota didistribusikan bertahap pada Selasa dan Rabu (27-28/6/2023).
"Yang 1 ton lebih itu amanah Pak Wali nyampaikannya ke Masjid Sunan Ampel, Pondok Pesantren Al-Fitroh, Masjid Al-Muhajirin, dan PKK Kota Surabaya," bebernya.
Dalam acara tersebut, Eri menyapa anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP) dan Taruna Merah Putih (TMP) yang juga menyembelihkan hewan kurbannya di RPH Pegirian.
"Jadi Alhamdulillah ada penyembelihan sapi yang dilakukan di RPH. Baik sapi yang diserahkan ke PJNU, kepada PD Muhammadiyah, TMP, itu disembelihkan di RPH. Jadi maturnuwun, untuk semua Lembaga yang menitipkan sapi kurbannya di RPH," ucap Eri.(*)
Reporter: Jannatul Firdaus/Editor: widyawati