21 April 2025

Get In Touch

Kontroversi Terkait Kematian Seniman di Kota Malang, Ketua DKM Angkat Bicara

Ketua DKM Kota Malang, Dimas Novib, saat menjelaskan perkara kematian seorang seniman Malang, Agus Gimbo yang beredar di media sosial, Rabu (28/6/2023) (Santi/Lenteratoday)
Ketua DKM Kota Malang, Dimas Novib, saat menjelaskan perkara kematian seorang seniman Malang, Agus Gimbo yang beredar di media sosial, Rabu (28/6/2023) (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Kontroversi terkait kematian seorang seniman Kota Malang, Agus Gimbo, yang meninggal diduga setelah terlibat dalam perdebatan di gedung Dewan Kesenian Malang (DKM) setempat, pada 4 April 2023 lalu, saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial (medsos).

Ketua DKM Kota Malang, Dimas Novib menegaskan bahwa insiden tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan antara pihak keluarga korban dan pihak pelaku. Dimas juga menyebut bahwa korban meninggal dikarenakan serangan jantung usai dirawat di salah satu rumah sakit Kota Malang.

"Pada tanggal 4 April, ketika peristiwa terjadi, DKM tidak tinggal diam dan berupaya membantu korban dengan membawanya ke rumah sakit dan menanggung biaya perawatan. Dan ternyata pada 25 April korban atas nama Agus Salim atau Agus Gimbo, meninggal tapi dikarenakan perkara lain yaitu serangan jantung," ujar Dimas, saat dikonfirmasi langsung oleh awak media, Rabu (28/6/2023).

Dimas mengatakan bahwa pihak DKM juga telah berperan sebagai mediator antara pihak pelaku, yang disebut sebagai B, dan keluarga korban (AG). Setelah melalui proses mediasi tersebut, menurutnya tercapai kesepakatan untuk tidak memperpanjang permasalahan ini. Dimas juga menekankan bahwa pihaknya menghormati permintaan keluarga korban yang tidak ingin mengungkit kembali kronologi peristiwa tersebut.

"Kalau ada yang menganggap selama ini kami diam, itu karena sikap yang kami ambil berdasarkan permintaan dari keluarga korban yang tidak ingin mengungkit kronologi permasalahan ini. Kami menghormati permintaan itu," tambahnya.

Menanggapi kronologi yang beredar di medsos, yang mengatakan bahwa Agus Gimbo terkapar usai terlibat dalam perdebatan di DKM Kota Malang. Dimas menegaskan bahwa hal tersebut tidaklah benar. DKM telah bersepakat dengan keluarga korban untuk tidak memberikan penjelasan kepada publik. Namun, jika ada keinginan untuk memberikan klarifikasi, Dimas siap menjelaskannya dengan syarat harus ada persetujuan dari keluarga korban.

"Tidak pernah ada perdebatan seperti yang beredar di media sosial. Tapi sekali lagi, untuk penyebabnya saya gak enak kalau belum ada izin dari keluarga. ," dalihnya.

Lebih lanjut, mengenai kegiatan yang berlangsung pada tanggal 4 April 2023 di DKM tersebut, Dimas menjelaskan bahwa DKM hanya memfasilitasi tempat untuk peringatan Hari Teater Sedunia yang diadakan oleh komunitas semiman Nawasena. "DKM bukanlah penyelenggara acara tersebut, melainkan hanya memberikan fasilitas tempat. Peringatan Hari Teater berlangsung hingga larut malam," serunya.

Ketua DKM Kota Malang tersebut juga menyayangkan kurangnya komunikasi yang dilakukan oleh penyebar postingan, sebelum munculnya postingan dan surat terbuka yang viral di medsos saat ini. "Dari keluarga menyayangkan, karena sudah susah payah buat mengikhlaskan, tiba-tiba ada kelompok yang tidak saling kenal memviralkan hal itu. Kalau dari kami, yang kami sayangkan juga sebelumnya tidak ada komunikasi ke DKM. Tiba-tiba muncul postingan dan surat terbuka yang viral di medsos," urainya.

Disinggung mengenai adanya pengamanan polisi dan proses hukum dalam kejadian ini, Dimas menjelaskan bahwa kepolisian sebelumnya telah memberikan kesempatan untuk penyelesaian melalui mediasi antar keluarga. "Jadi kepolisian mempersilakan ini untuk diselesaikan dulu antar keluarga. Kalau tidak menemukan titik temu maka lanjut ke ranah penyelidikan hukum. Keluarga sudah ketemu, dan proses hukum berhenti," tukasnya.

Di sisi lain, pihak keluarga korban mengaku enggan menjelaskan kronologi yang sebenarnya kepada awak media, saat dikonfirmasi langsung melalui Ketua DKM Kota Malang. Sementara itu, menurut pengakuan Dimas, pelaku yang sebelumnya menjabat sebagai bagian dari pengurus DKM, saat ini telah dinonaktifkan terhitung sejak 2 bulan lalu.

Sebagai informasi, dari selebaran "Kronologi Gimbo" yang beredar di media sosial dan pesan berantai Whatsapp, disebutkan bahwa usai berlangsungnya pementasan teater di DKM pada 3 April 2023 lalu, para seniman yang terlibat lantas berkumpul dan melakukan diskusi kecil.

Kemudian hingga 4 April 2023 pukul 1.30 WIB dini hari, terjadilah peristiwa perdebatan yang melibatkan pelaku dan korban (AS atu AG) hingga menyebabkan korban terkapar dan dilarikan ke Rumah Sakit. Selama menjalani perawatan di rumah sakit, AG telah mendapatkan penanganan operasi dan dinyatakan koma yang akhirnya berujung meninggal dunia. Dalam informasi yang beredar di medsos tersebut, penyebar yang diketahui dari Semeru Art Gallery, juga menuntut DKM Kota Malang memberikan penyelesaian terbaik atas kasus yang ada. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.