20 April 2025

Get In Touch

Kekeringan Mengancam 7 Desa di Kabupaten Nganjuk, Ini Langkah BPBD

BPBD Kabupaten Nganjuk telah mengidentifikasi potensi kekeringan atau krisis air bersih di 7 desa saat musim kemarau tahun ini, Rabu (21/6/2023), (Abdillah Qomaru/Lenteratoday)
BPBD Kabupaten Nganjuk telah mengidentifikasi potensi kekeringan atau krisis air bersih di 7 desa saat musim kemarau tahun ini, Rabu (21/6/2023), (Abdillah Qomaru/Lenteratoday)

NGANJUK (Lenteratoday) – Setidaknya ada 7 desa di Nganjuk yang terancam kekeringan.  Desa-desa tersebut antara lain Ngepung, Prayungan, Pinggir, dan Sumbersono di Kecamatan Lengkong, serta Pule, Pulowetan, dan Dawuhan di Kecamatan Jatikalen. Kepala BPBD Kabupaten Nganjuk, Abdul Wakhid, menyampaikan bahwa langkah-langkah pencegahan telah diambil untuk mengatasi masalah ini.

‘’BPBD Kabupaten Nganjuk telah mengidentifikasi adanya potensi kekeringan atau krisis air bersih di 7 desa pada musim kemarau tahun ini. Kecamatan Lengkong terdiri dari desa Ngepung, Prayungan, Pinggir, dan Sumbersono, sedangkan Kecamatan Jatikalen terdiri dari desa Pule, Pulowetan, dan Dawuhan. Untuk mengatasi masalah ini, BPBD telah mengambil beberapa langkah pencegahan,'' ujar Abdul Wakhid, Kepala BPBD Kabupaten Nganjuk, Rabu (21/6/2023).

Untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah ini, BPBD Kabupaten Nganjuk di bawah kepemimpinan Abdul Wakhid telah mengambil sejumlah langkah pencegahan. Melalui upaya yang telah dilakukan, BPBD telah menyiapkan sumber daya manusia yang handal, termasuk 2 unit armada truk tangki, 11 tandon dengan kapasitas 2.200 liter dan 1.200 liter, serta 270 jerigen berkapasitas 25 liter. Selain itu, 10 unit kendaraan operasional roda dua juga telah disiapkan sebagai sarana penunjang.

Selain pengadaan sumber daya manusia dan peralatan, BPBD juga telah mempersiapkan prasarana penunjang di beberapa desa terdampak. Misalnya, Desa Ngepung di Kecamatan Lengkong telah dilengkapi dengan 12 unit tandon dan 125 jerigen, Desa Perning dengan 2 unit tandon, serta Desa Pule dengan 1 unit tandon.

‘’Beberapa upaya yang dilakukan antara lain mempersiapkan sumber daya manusia, seperti 2 unit armada truk tangki, 11 tandon dengan kapasitas 2.200 liter dan 1.200 liter, 270 jerigen dengan kapasitas 25 liter, dan 10 unit kendaraan operasional roda 2. Selain itu, beberapa desa juga telah dilengkapi dengan prasarana penunjang, seperti Desa Ngepung dengan 12 unit tandon dan 125 jerigen, Desa Perning dengan 2 unit tandon, dan Desa Pule dengan 1 unit tandon,’’ ujarnya lagi

Selain itu, BPBD juga telah menyelenggarakan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan potensi kekeringan dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghadapinya. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya konservasi air dan pengelolaan sumber daya air secara efisien.

BPBD juga telah memanfaatkan sumber air dari sumur-sumur sawah sebagai salah satu upaya mengatasi krisis air bersih. Sumur-sumur sawah dapat menjadi alternatif sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat saat pasokan air bersih terbatas.

‘’BPBD juga telah melakukan langkah-langkah lain kepada masyarakat yang terdampak potensi kekeringan, seperti melakukan pemantauan secara berkala di wilayah yang berpotensi kekeringan, menyelenggarakan sosialisasi, memanfaatkan sumber air sumur sawah, dan melakukan reboisasi dengan menanam pohon penyerap air saat musim penghujan,'' ujar Kukuh, Staff BPBD Kabupaten Nganjuk. (*)

Reporter : Abdillah Qomaru | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.