
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) – Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Sigit Widodo, menekankan supaya pemerintah, perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan serta masyarakat secara luas supaya meningkatkan upaya antisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Sebab, saat ini memasuki musim kemarau bahkan disertai suhu panas ekstrem. "Antisipasi Karhutla adalah tugas kita bersama dan harus melibatkan semua pihak," papar Sigit, Minggu (18/6/2023).
Selanjutnya legislator dari fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan, peran aktif semua pihak diperlukan dalam mencegah ancaman bencana karhutla. Sigit menuturkan, bahwa pihak BPBD Kota Palangka Raya telah menangani setidaknya 34 kasus karhutla, sejak awal musim kemarau hingga pertengahan Juni 2023 ini.
"Karena itu diperlukan peran aktif dari semua pihak, termasuk masyarakat, dalam upaya pencegahan dan mengantisipasi ancaman karhutla," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, mengatakan karhutla terjadi hampir setiap hari di wilayah Kota Palangka Raya, yang mana tim satgas karhutla telah berupaya sebaik mungkin dalam menangani kasus karhutla.
Emi menambahkan, dalam kondisi cuaca panas seperti sekarang ini, maka kemungkinan terjadinya karhutla akan meningkat. Karena itu pemerintah selalu menghimbau kepada masyarakat dan para pengusaha agar jangan membuka lahan dengan cara membakar. Tentunya sanksi tegas juga akan dikenakan bagi yang melanggar.
“Dalam rangka mencegah dan mengantisipasi karhutla, kami selalu berkoordinasi dengan relawan maupun tim karhutla dari provinsi, karena dengan bekerjasama upaya penanganan dan pencegahan akan lebih efektif,” pungkasnya. (*/ADV)
Reporter : Novita | Editor : Palangka Raya