20 April 2025

Get In Touch

Kota Kediri Pecah Rekor Kasus Positif Covid-19 Tambah 13 Orang

RS Kilisuci, Kota Kediri, khusus perawatan kasus positif Covid-19
RS Kilisuci, Kota Kediri, khusus perawatan kasus positif Covid-19

Kediri - Kekhawatiran akan terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 pasca Lebaran, mulai terbukti. Kota Kediri pecah rekor pasien positif penyakit yang kini menjadi pandemi dunia tersebut, pada Selasa (26/5/2020) mencapai 13 orang, penambahahan terbesar selama diberlakukan darurat Covid-19. 

Pengumuman penambahan kasus positif tersebut disampaikan langsung Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar. Disampaikan, pasca Hari Raya Idul Fitri ada tambahan 13 warga Kota Kediri terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka semua yang terpapar virus Corona dari klaster pabrik rokok Tulungagung. Salah satu diantaranya anak berusia 11 tahun.

"Tadi malam, Senin (25/5/2020),  ada penambahan 13 pasien positif dari klaster pabrik rokok Tulungagung. Sengaja kami baru umumkan sekarang karena ada beberapa strategi yang kami lakukan, termasuk menjemput pasien, melakukan tracing , dll," kata Abdullah Abu Bakar, Selasa (26/5/2020).

Dijelaskan, dari pasien tersebut ini semuaorang tanpa gejala (OTG), yang termuda usia 11 tahun, 15 tahun, 16 tahun, dan31 tahun, sisanya di atas 50 tahun."Saya lihat datanya, ini sudah ada yangmenularkan ke selain karyawan pabrik rokok. Ini sudah menular ke keluarga,cucunya, anaknya dan ada juga yang menularkan ke tetangga," kata Mas Abu.

Secara terpisah dr. Fauzan Adhima, Juru BicaraGugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri,mengungkapkan, ke-13pasien positif tersebut saat ini dalam proses pemindahan ke RS Kilisuci, rumahsakit khusus penanganan Covid-19 Kota. Pasien-pasien tersebut berasal darikontak erat karyawan pabrik rokok di Tulungagung.

Dijelaskan lebih lanjut, ke-13 pasien tersebutbertempat tinggal tersebar di Kelurahan Tempurejo dan Kelurahan Bawang,keduanya berada di Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Pasien tersebut berasaldari kontak erat hasil dari tracing pekerja pabrik rokok di Tulungagung yangsudah positif sebelumnya.

“Pasien ini OTG, jadi sebenarnya kondisinyasehat,” tambah Fauzan. OTG (Orang Tanpa Gejala) sebetulnya bisa melakukankarantina sendiri. Hanya karena rumah sempit dan tempat tinggalnya berdesakan,tidak mungkin melakukan isolasi mandiri sehingga Pemkot Kediri memberialternatif untuk melakukan isolasi di RS Kilisuci. OTG berpotensi untukmenularkan kepada orang lain bila tidak melakukan isolasi.

Lebih lanjut Wali Kota Abu Bakar menyarankan menerapkanprotokol kesehatan dengan baik, displin memakai masker, kalau tidak perlujangan ke luar rumah. Kalau tidak bekerja di luar rumah, lebih baik di rumahsaja.

Ini adalah penambahan yang sangat besar, mudah-mudahan tidak ada yang lebih besar lagi. Ini sudah ada transmisi lokal. Kita akan menjemput semua pasien ini, kita akan tempatkan di Rumah Sakit Kilisuci atau Gambiran Lama," tutup Mas Abu dalam pers rilisnya. (gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.