20 April 2025

Get In Touch

Tingkatkan Akuntabilitas, Disdikbud Kota Malang Fokus Sinkronkan Laporan Aset dan Dana BOSNas

Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, saat memberikan sambutannya pada kegiatan Pengamanan Barang Milik Daerah (BMD) Kota Malang dan Asistensi Laporan Tribulan I tahun 2023, Kamis (15/6/2023) (Santi/Lenteratoday)
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, saat memberikan sambutannya pada kegiatan Pengamanan Barang Milik Daerah (BMD) Kota Malang dan Asistensi Laporan Tribulan I tahun 2023, Kamis (15/6/2023) (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Akuntabilitas dan transparansi pengelolaan aset daerah serta penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah Nasional (BOSNas) harus terus ditingkatkan. Untuk itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, menggelar kegiatan bertajuk Pengamanan Barang Milik Daerah (BMD) serta Asistensi Laporan Tribulan I 2023.

Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, mengatakan, setiap tahun, aset yang dimiliki Disdikbud Kota Malang terus bertambah, sehingga pengamanan dan pencatatan aset yang efektif sangat diperlukan. Oleh karena itu, dalam acara tersebut pihaknya perlu melibatkan operator BOSNas dan operator Sistem informasi manajemen barang daerah (Simbada) dari seluruh SD dan SMP negeri se Kota Malang, yang memiliki peran krusial dalam melaporkan aset dinas ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

"Yang jelas kalau sudah bicara aset, asetnya dinas pendidikan itu sangat luar biasa. Setiap tahun ditambah dan belum yang lama. Jadi ini mensinkronisasi, bahwa nanti perencanaan yang mereka beli itu, begitu mereka beli dimasukkan ke aplikasi, ini sudah langsung keluar laporan aset. Itu harapan kita seperti itu," ujar Suwarjana, ditemui usai memberikan sambutan dan membuka kegiatan tersebut, Kamis (15/6/2023).

Terpisah, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Umum Disdikbud Kota Malang, Diah Kusarini, menekankan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari regulasi yang diterapkan oleh Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). Sehingga pihaknya berupaya untuk menyelaraskan penyusunan laporan keuangan BOSNas dengan laporan aset yang tercatat dalam Simbada.

"Karena di dalam penggunaan dana BOS itu ada yang peruntukannya untuk pembelian barang-barang aset. Nah kenapa kami gabungkan jadi satu? biar ada sinkronisasi antara penyusunan laporan keuangan dengan laporan asetnya yang kami buat. Sekali kita jalan, laporan keuangannya sudah benar, laporan asetnya bisa kita kerjakan," ungkap Diah, ditemui pada kesempatan yang sama.

Lebih lanjut melalui sinkronisasi ini, diharapkannya laporan keuangan dan laporan aset dapat tersusun dengan baik serta sesuai dengan aturan yang berlaku. Diah juga menjelaskan bahwa kegiatan tersebut juga merupakan momen penting untuk membahas dan mengatasi kekeliruan yang sering terjadi dalam pengelolaan aset.

"Karena BOSNas itu punya aplikasi sendiri, namanya Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Arkas) dan Manajemen Arkas (Markas). Nah itu tidak sesuai dengan aplikasi yang di keuangan, dalam hal ini adalah Sistem informasi pembangunan daerah (SIPD). Itu yang perlu kita sinkronkan dan selaraskan dengan kebutuhan yang ada pada Pemkot Malang," terang Diah.

Diakhir, Diah menyampaikan bahwa dalam kegiatan tersebut, Disdikbud Kota Malang mengundang sebanyak 195 operator dari tingkat SD dan 30 operator dari tingkat SMP. Sedangkan, narasumber yang dihadirkan merupakan praktisi yang memiliki pemahaman mendalam tentang aplikasi Arkas Markas serta narasumber dari BKAD Kota Malang, yang memahami terkait aset.(*)

Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.