20 April 2025

Get In Touch

Ilmuwan RI Penemu Jaringan 4G LTE Bagikan Kunci Sukses Dihadapan Lulusan SMA di Surabaya

Prof. Dr. Eng. Khoirul Anwar, S.T., M.Eng.
Prof. Dr. Eng. Khoirul Anwar, S.T., M.Eng.

SURABAYA (Lenteratoday) -Kerja keras, konsistensi dan tak patah arang, adalah kunci keberhasilan yang diterapkan oleh Prof. Dr. Eng. Khoirul Anwar, S.T., M.Eng. Dia merupakan satu-satunya ilmuwan Indonesia yang menjadi  penemu dasar teknologi 4G LTE di dunia internasional.

Dihadapan lulusan SMA Al-Hikmah Surabaya, pria kelahiran Kediri, Jawa Timur ini bercerita awal mula mendapatkan beasiswa magister yang ditawarkan Panasonic Jepang.

Meski mendapatkan beasiswa, Khoirul mengaku sempat tak lolos seleksi universitas yang diinginkannya di Tokyo. Bahkan ia juga gagal dalam ujian bahasa Jepang.

Namun, hal itu tak menyurutkan semangatnya untuk terus melanjutkan pendidikan. Ia pun memutuskan memilih Universitas lain di Jepang.

“Agar tidak sampai dipulangkan karena gagal, saya memutuskan pindah di universitas lain di Jepang. Tepatnya di Nara Institute of Science and Technology (NAIST)," kata Khoirul, Sabtu (10/6/2023).

Di kampus tersebut Khoirul lulus S2 dan kembali melanjutkan S3 di kampus yang sama. Ia juga mengungkapkan, bahwa dirinya diminta oleh dosennya menuntaskan studi Doktoral dalam waktu 1,5 tahun.

Hal ini dikarenakan, Khoirul kerap mempublikasin jurnal dan melakukan penelitian selama di Jepang.

"Mumpung waktu itu saya berada di Jepang, banyak dana penelitian, akhirnya saya lakukan hal itu. Dan adik-adik harus memanfaatkan itu. Masa muda harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin," tuturnya.

Tak lupa, ia juga berharap kepada para lulusan siswa agar tetap semangat dalam menggapai cita-cita dan impiannya.

"Saya ingin anak-anak setelah lulus bisa bertemu dengan orang-orang hebat yang bisa mengantarkan mereka dalam kesuksesan di masa depan," tukasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Waka Humas SMA Al-Hikmah Surabaya Nugroho Wahyu Putra mengatakan, kegiatan pembekalan tersebut sengaja diberikan sebagai bekal siswa dalam menghadapi tantangan ke depan.

"Jadi, ini tahapan terakhir proses pendidikan anak-anak di SMA itu adalah pembekalan akhir. Jadi mereka ini tidak hanya prosesi wisuda dan selesai begitu saja. Tapi ada hal-hal yang kita harapakan bisa jadi makna tersendiri dan bisa digunakan para wisudawan ini untuk bisa menjadi bekal ketika mereka sudi lanjut dimana pun," pungkasnya.

Diketahui, dalam prosesi pelepasan siswa tersebut, terdapat 218 siswa yang lulus SMA Al-Hikmah. (*)

Reporter: Rahmad Suryadi/ Editor:widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.