20 April 2025

Get In Touch

Launching Kendaraan Hemat Energi, Tim Kampus dari Malang Bertekad Taklukan Sirkuit Mandalika

Tim UART Mesin ITN Malang, bersama mobil hemat energinya, UART Nagapasa, yang akan berlaga di Sirkuit Internasional Mandalika pada 4-9 Juli mendatang, Rabu (7/6/2023) (Santi/Lenteratoday)
Tim UART Mesin ITN Malang, bersama mobil hemat energinya, UART Nagapasa, yang akan berlaga di Sirkuit Internasional Mandalika pada 4-9 Juli mendatang, Rabu (7/6/2023) (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Tim UART Mesin Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, telah mengumumkan kehadiran kendaraan hemat energi mereka, UART Nagapasa. Diklaim, karya mereka siap bersaing dalam ajang Shell Eco-Marathon 2023 di sirkuit internasional, Mandalika.

Sebelumnya, Manajer Tim UART Mesin ITN Malang, M Naufal Ramadhani, mengatakan, UART Nagapasa merupakan hasil dari rekondisi mobil yang telah dirakit sejak tahun 2021. Kemudian dalam merancang dan membangun kendaraan yang sesuai dengan regulasi Shell Eco-Marathon, kendaraan tersebut diharuskan untuk melalui proses reparasi pada bulan Februari 2023 lalu.

"Kami mengadakan reparasi besar-besaran pada mobil ini agar mencapai regulasi yang diinginkan. Persiapan kendaraan yaitu pada bulan Februari 2023, kalau mengurus pendaftaran dimulai pada bulan Januari, setelah itu kami melakukan riset dan kemudian ditemukan hasil yang sesuai dengan yang kami inginkan," ujar Naufal, dalam konferensi pers bersama awak media, Rabu (7/6/2023).

Naufal menambahkan, dari hasil riset tersebut, menunjukkan bahwa UART Nagapasa mampu menempuh jarak sejauh 35 km/jam, hanya dengan menggunakan 1 liter bahan bakar berjenis solar. Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa kendaraan ini memiliki spesifikasi yang cukup baik, dengan menggunakan bahan alumunium untuk sasisnya, tim UART Mesin ITN Malang, berhasil menciptakan kendaraan yang ringan dan kuat. Body kendaraan menggunakan serat karbon, sehingga mampu memberikan keunggulan aerodinamika yang lebih baik.

Dalam hal mesin, Naufal mengatakan bahwa UART Nagapasa menggunakan mesin Yanmar type L-48 M yang dipilih dengan cermat untuk memastikan kinerja yang optimal. "Estimasi biaya pembuatan mobil ini sekitar Rp 75 juta, yang didukung penuh oleh ITN dan alumni ITN," serunya.

Lebih lanjut, Naufal juga mengungkap keoptimistisan Tim UART Mesin ITN Malang, dalam mengikuti ajang kompetisi internasional ini, diantaranya yakni dengan adanya keunggulan utama pada sisi efisiensi bahan bakar yang cukup tinggi.

"Dengan konsumsi bahan bakar yang rendah, kendaraan ini mampu menempuh jarak yang jauh tanpa menghasilkan emisi yang tinggi, sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, kecepatan rata-rata kami dapat menempuh sekitar 35 km per jam, dan maksimal 40Km per jam. Kapasitas tangki 350 ml untuk sementara ini," urainya.

Terpisah, Wakil Rektor III ITN Malang, Dr. Hardianto, ST, MT., menyampaikan dukungannya terhadap partisipasi ITN Malang dalam ajang Shell Eco-Marathon 2023 di sirkuit Internasional Mandalika. Ia mengatakan, meskipun ITN Malang merupakan perguruan tinggi swasta dengan keterbatasan dana, namun dengan adanya dukungan kuat dari alumni dan kerja keras tim, kegiatan tersebut diyakininya akan berjalan dengan sukses serta memberikan hasil maksimal.

Hardianto juga berharap bahwa seluruh kegiatan mulai dari persiapan hingga pelaksanaan lomba dapat berjalan lancar. Terlebih sebagai event internasional, ia berharap keikutsertaan ITN Malang dalam Shell Eco-Marathon dapat memberikan reputasi baik bagi ITN Malang.

"Memang support dananya kurang maksimal, tapi dengan adanya kekuatan alumni dan kegigihan tim, saya yakin nantinya kegiatan Eco-Marathon ini akan berjaln sukses dan mendapatkan hasil yang maksimal. Saya juga berharap segala kegiatan yang dilalui dapat berjalan lancar, karena ini event internasional saya berharap dapat membawa bama baik ITN Malang," tegas Hardianto.

Sebagai informasi, kompetisi balapan mobil hemat energi, Shell Eco-Marathon 2023, akan berlangsung di Pertamina Mandalika Internasional Circuit, pada 4 - 9 Juli 2023 mendatang. Perlombaan bergengsi ini akan diikuti oleh mahasiswa dan pelajar dari berbagai negara, seperti Indonesia, Singapura, Filipina, Vietnam, Nepal, Malaysia, Korea Selatan, Kazakhstan dan negara Asia lainnya. Secara keseluruhan akan ada 126 tim yang berlaga, di mana 62 tim diantaranya merupakan perwakilan dari Indonesia.(*)

Reporter: Santi Wahyu/Editor:widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.