
TURKIYE (Lenteratoday) - Setelah dilantik sebagai Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan resmi menyusun kabinet baru yang akan membantu dia memerintah selama lima tahun ke depan. Penyusunan Kabinet dilakukan beberapa saat setelah pelantikan pada Sabtu (3/6/2023) lalu.
Dalam pemerintahannya kali ini, Erdogan akan didampingi Wakil Presiden Cevdet Yilmaz, seorang manajer ekonomi ortodoks. Yilmaz sebelumnya menjabat sebagai menteri pembangunan, wakil ketua urusan ekonomi Partai AK, dan wakil perdana menteri yang bertanggung jawab atas ekonomi. Yilmaz telah menjadi ketua Komisi Perencanaan dan Anggaran Parlemen Turkiye sejak November 2020.
Kemudian ada nama Mehmet Simsek yang ditunjuk sebagai Menteri Keuangan dan Perbendaharaan. Mehmet adalah mantan Menteri Ekonomi. Penunjukan Simsek dipandang sebagai sinyal kemajuan atas kebijakan ortodoks Turkiye bertahun-tahun, yang didukung oleh suku bunga rendah meski inflasi melambung dan ketatnya kontrol pasar.
Simsek merupakan sosok yang sangat dihormati oleh pasar keuangan saat menjabat sebagai menteri keuangan dan wakil perdana menteri Turki antara tahun 2009 dan 2018.
Sebelum terjun ke politik, ia pernah bekerja sebagai ekonom di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ankara dan di Merrill Lynch, sebuah perusahaan sekuritas ternama di dunia.
Simsek selama ini dikenal karena pendekatan pragmatisnya. Ia juga dikenal karena pernah menganjurkan reformasi ekonomi yang bertujuan mempromosikan pertumbuhan, menarik investasi asing, dan memastikan disiplin fiskal.
Erdoga juga menunjuk Hakan Fidan sebagai Menteri Luar Negeri. Hakan Fidan menggantikan Mevlut Cavusoglu, salah satu diplomat top Turkiye yang paling lama menjabat sebagai menteri.
Fidan adalah salah satu orang kepercayaan Erdogan yang telah memimpin Organisasi Intelijen Nasional (MIT) sejak 2010. Sebelum itu, ia merupakan penasihat Erdogan di kantor perdana menteri.
Fidan adalah seorang bintara di Angkatan Darat Turkiye pada 1986 hingga 2001. Ia mengelola Badan Pembangunan dan Kerjasama Turki dari 2003-2007.
Pada 2012, Fidan pernah diselidiki, yang kemudian dibatalkan, atas kasus pembicaraan damai rahasia yang diadakan MIT dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), kelompok yang dianggap teroris oleh internasional, di Oslo.
Sedangkan untuk Menteri Pertahanan dipercayakan pada Yasar Guler menggantikan Hulusi Akar. Ia merupakan kepala staf umum Angkatan Bersenjata Turkiye sejak 2018. Guler sendiri sudah bertugas di militer selama 49 tahun.
Dilansir dari Reuters, Guler merupakan kepala militer saat Turkiye melancarkan serangan ke Suriah pada 2019 dan 2020. Dia juga orang yang mengawasi operasi militer berikutnya di sana dan di Irak.
Sedangkan untuk Menteri Dalam Negeri dipercayakan pada Ali Yerlikaya menggantikan Suleyman Soylu, yang telah menjabat sejak 2018. Pada saat Soylu memegang jabatan itu, Yerlikaya menduduki kursi gubernur Istanbul. Ia juga pernah menjabat sebagai gubernur Provinsi Gaziantep, Tekirdag, Agri, dan Sirnak. (*)
Sumber : cnnindonesia.com | Editor : Lutfiyu Handi