
Surabaya – Jumlah kasus positif covid-19 di Jawa Timur terus meroket, bahkan per Sabtu (23/5/2020) bertambah 473 kasus baru. Sehinggal total kasus di Jatim telah mencapai 3.568 kasus. Dengan jumlah ini tidak menutup kemungkinan kasus covid-19 di Jatim bakal menyusul DKI Jakarta saat ini mencapai 3.515 kasus dan posisi perkembanganyanya mulai melandai bahkan menurun.
Tak hanya itu, dengan penambahan kasus yang cukup signifikanini maka tidak menutup kemungkinan Pembatasan Sosial Berskala Bersa (PSBB) di Surabaya,Sidoarjo dan Gresik akan diperpanjang hingga tahap III. Alasannya, dari kajianepidemiologis FKM UNAIR Surabaya juga merekomendasikan untuk diperpanjang.
“PSBB tahap II di Surabaya Raya akan berakhir pada 25 Mei2020. Jadi kalau diperpanjang 14 hari lagi tahap III akan berakhir pada 9 Juni2020. Namun untuk kepastiannya kita menunggu saja keputusan dari Gubernur Jatim,”kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, drJoni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (23/5/2020) malam.
Joni menambahkan bahwa persebaran penambahan kasus barutersebut diantaranya dari Kota Surabaya 310 ditambah 1 dari kapal barang, KabupatenSidoarjo 84, Kabupaten Pasuruan 17, Kabupaten Jombang 7, Kabupaten Lamongan 7, KabupatenGresik 5, Kabupaten Mojokerto 5, Kabupaten Kediri 4, Kabupaten Sampang 4, KabupatenTulungagung 3, Kabupaten Bojonegoro 3, Kabupatan Lumajang 3, Kota Malang 3, KabupatenJember 2, Kota Pasuruan 2, Kabupaten Malang 1, Kabupaten Bangkalan 1, KotaKediri, 1, Kota Probolinggo 1, Kota Batu 1, Kabupaten Sumenep 1 dan KotaMojokerto 1.
Dari total 3.568 kasus ini yang sudah terkonversi negative artinyasudah dintakan sembuh ada sebanyak 465 orang. Sementara yang masihmenjalani perawatan dan isolasi ada 2.806orang. Sedangkan yang dinyatakan meninggal dunia ada 285 orang.
Penambahan pasien yang terkonfirmasi sembuh juga cukupbanyak, yaitu ada 39 orang. Diantaranya, dari Surabaya 21 orang, KabupatenKediri 1 orang, Kabupaten Probolinggo 1 orang, Kabupaten Malang 2 orang, KotaMalang 1 orang, Kabupaten Jombang 2 orang, Kota Probolinggo 2 orang, Kabupaten Pacitan1 orang, Kabupaten Sampang 2 orang, Kabupaten Ngawi 3 orang, Kota Mojokerto 1orang, Kabuaten Sumenep 1 orang, dan Kabupaten Trenggalek 1 orang.
Sementara yang meninggal juga bertambah 12 orang yakni 4dari Surabaya, 2 dari Kabupaten Gresik, 1 dari Kabupaten Kediri, 1 dari KabupatenLamongan, 1 dari Kabupaten Probolinggo, 1 dari Kota Probolinggo, 1 dari KabupatenPasuruan, dan 1 dari Kabupaten Bojonegoro.
Joni juga mengatakan bahwa kasus PDP bertambah 62 kasussehingga totalnya menjadi 5.561 kasus di seluruh Jatim. Dari data yang adaterlihat bahwa sebanyak 2.523 orang masih diawasi, kemudian 2.496 orang sudahtidak diawasi dan 542 orang yang meninggal dunia.
Sedangkan untuk kasus ODP bertambah sebanyak 219 kasus,sehingga akumulasinya menjadi 23.642 kasus di seluruh Jatim. Diketahui sebanyak4.161 orang masih dipantau, lalu 19.388 orang sudah tak dipantau dan 93 oranglainnya meninggal dunia.
Joni menjelaskan bahwa penambahan kasus positif covid-19 iniSelain karena kian massif dan agresifnya rapid test yang dilakukan di sejumlahdaerah di Jatim khususnya di Surabaya Raya yang tengah melaksanakan PSBB tahapII. Selain itu melonjaknya penambahan kasus positif covid-19 di Jatim jugadiakibatkan masih banyaknya masyarakat yang tidak menjalankan protokolkesehatan. Seperti tidak menggunakan masker, tidak menjaga physical distancingmaupun social distancing serta mencuci tangan dengan sabun.
“Jelang lebaran, tempat-tempat keramaian seperti di mall danpasar sangat sulit dihindari sehingga bisa jadi pemicu terjadinya penularan.Kemudian transportasi udara seperti di bandara Juanda yang kita tahu angkapenumpang ada sekitar 1.400-1.500 per hari bak pemberangkatan maupun kedatangan,”kata Joni Wahyuhadi. (ufi)