09 April 2025

Get In Touch

Jelang Keberangkatan, Kesehatan Jamaah Haji Kota Malang Optimal

(ilustrasi) Pelaksanaan Manasik Haji oleh Kankemenag Kota Malang menjelang keberangkatan para jamaah haji ke tanah suci. (Dok. Humas Kemenag Kota Malang)
(ilustrasi) Pelaksanaan Manasik Haji oleh Kankemenag Kota Malang menjelang keberangkatan para jamaah haji ke tanah suci. (Dok. Humas Kemenag Kota Malang)

MALANG (Lenteratoday) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif, meyampaikan bahwa kondisi kesehatan para jamaah haji di wilayahnya dalam keadaan optimal, sehingga telah memenuhi persyaratan dan siap untuk menjalankan ibadah haji ke tanah suci.

Sebelumnya, Husnul menjelaskan, keberangkatan jamaah haji Kota Malang telah ditetapkan pada tanggal 18 Juni 2023 mendatang. Di mana sebanyak 1.104 CJH tersebut akan ditempatkan dalam tiga kloter, yakni kloter 76, 77, dan 78, serta termasuk dalam gelombang kedua keberangkatan.

"Alhamdulillah, nanti kita berangkat di tanggal 18 Juni, ada di kloter 76, 77, 78, dan masuk di gelombang ke 2. Kemarin kita sudah manasik terakhir di Kankemenag untuk para calon jamaah tambahan, tambahannya sekitar 93 orang," ujar Husnul, saat dikonfirmasi langsung oleh awak media, Kamis (1/6/2023).

Husnul menambahkan,jamaah haji Kota Malang telah menjalani pemeriksaan kesehatan yang meliputi vaksin meningitis dan vaksin COVID-19 dosis 1 dan 2 secara keseluruhan. Berdasarkan hasil tes kesehatan tersebut, pihaknya mengaku bahwa jamaah haji Kota Malang terbagi menjadi 2 kriteria, yakni istitha'ah (dalam keadaan mampu) dan istitha'ah dengan pendampingan.

"Kalau dari kriterianya itu masuk di satu, adalah istitha'ah dan yang kedua adalah istitha'ah dengan pendampingan. Jadi tidak ada calon jamaah yang masuk dalam kategori yang tidak memenuhi syarat untuk berangkat," tambahnya.

Dalam hal penanganan medis, Husnul menjelaskan, setiap kloter akan didampingi oleh tiga tenaga medis sesuai dengan ketentuan. Dimana masing-masing kloter akan disertai dengan satu orang dokter dan dua orang perawat. Oleh karena itu, Kota Malang, yang memiliki tiga kloter, akan mengirimkan sebanyak 9 tenaga medis untuk mendukung dan memantau calon jamaah haji selama melangsungkan ibadah di tanah suci nanti.

"Kalau tenaga medis, kita sesuai dengan ketentuan, satu kloter itu tenaga medisnya 3. Jadi ada 1 dokter dan 2 perawat. Kalau di Kota Malang ada 3 kloter berarti ada 3 tenaga medis," serunya.

Lebih lanjut, Husnul juga memberikan beberapa himbauan kepada jamaah. Pertama, ia mengingatkan jamaah haji Kota Malang untuk dapat membawa obat-obatan medis yang telah direkomendasikan oleh dokter dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selain itu, selama berada di Arab Saudi, Husnul menekankan pentingnya bagi para jamaah haji untuk menjaga asupan cairan tubuh, dijelaskannya, dehidrasi selama menjalankan ibadah haji, dapat terjadi bukan hanya karena suhu yang panas, tetapi juga dapat dipicu akibat tingkat kelembapan yang tinggi.

"Jadi, bawalah obat-obatan yang sudah sesuai dan direkomendasikan oleh dokter masing-masing, kemudian selama di Arab Saudi usahakan jangan kurang untuk minum dan jangan sampai menunggu haus untuk minum. Karena dehidrasi di sana itu belum tentu karena panas, tapi karena kelembapan itu juga bisa menimbulkan dehidrasi, sekalipun di Madinah kemarin ini suhunya kan sudah mencapai 41-42 derajat," pungkasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.