
SURABAYA (Lenteratoday) - Sebanyak tujuh jamaah haji dari kloter 4,5, dan 6 embakasi Surabaya gagal berangkat pada Kamis (25/5/2023).
Ketujuh jamaah tersebut antara lain dua jamaah kloter 4 yang merupakan pasangan suami istri asal Pamekasan. Salah satu di antara mereka tidak berangkat karena sudah sakit di daerah, kemudian pasanganya memutuskan untuk menunda keberangkatannya juga.
Kemudian di kloter 5, juga ada dua jamaah dari Pamekasan yang terpaksa tertunda keberangkatannya. Salah satunya diketahui sakit ketika proses pengecekan di Asrama Haji embarkasi Surabaya, sehingga pendampingnya juga ikut menemani.
Dari kloter 6, terdapat 3 jamaah yang tertunda keberangkatannya. Dua jamaah berasal dari Pacitan karena sakit sejak di daerah dan mendampingi. Sedangkan 1 orang jamaah berasal dari Pamekasan juga sakit sejak di daerah sehingga tidak bisa berangkat ke asrama haji.
Sementara itu, pada proses pengecekan barang bawaan, petugas masih menemukan jemaah haji yang membawa rokok melebihi 200 batang sehingga harus diamankan.
"Rokok tidak dilarang untuk dibawa ke tanah suci. Hanya saja yang harus diperhatikan adalah jumlahnya tidak melebihi 200 batang, " tutur Ketua PPIH Embarkasi Surabaya, Husnul Maram, Jumat (36/5/2023).
Petugas juga masih menemukan barang-barang yang mestinya disimpan di bagasi tetapi disimpan di tas tenteng. "Ada gunting, pisau, silet, gunting kuku, alat cukur dan paku," ujar pria asal Gresik ini.
Disatu sisi, pada Kamis malam (25/5/2023), Asrama Haji Embarkasi Surabaya menerima kedatangan 2 kloter yakni 7 dan 8. (*)
Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi