19 April 2025

Get In Touch

Tanggapi Penangkapan Teroris di Kota Malang, Wali Kota Sutiaji Ingatkan Pentingnya Kewaspadaan

Wali Kota Malang, Sutiaji
Wali Kota Malang, Sutiaji

MALANG (Lenteratoday) - Kota Malang digegerkan dengan penangkapan seorang pria berinisial YR (48) yang diduga sebagai teroris oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror, di Kecamatan Kedungkandang. Wali Kota Malang, Sutiaji pun menekankan pentingnya kewaspadaan bagi seluruh elemen masyarakat.

"Ini menjadi perhatian bagi kita semua, Malang itu memang menarik, apapun ada, banyak mengundang perhatian. Ini kita tidak boleh lengah. Saya sudah sering mengingatkan meskipun di zona aman, jangan pernah lengah. Tingkatkan kewaspadaan itu perlu," ujar Sutiaji, saat dikonfirmasi langsung oleh awak media, Kamis (25/5/2023).

Dia juga menyoroti bahwa Kota Malang memiliki risiko keamanan yang tinggi karena merupakan kota urban dan pendidikan. Hal ini juga membuat Sutiaji mengingat kejadian di masa lampau, meskipun saat itu berhasil digagalkan, namun Kota Malang pernah memiliki sejarah terkait upaya deklarasi salah satu jaringan terorisme terbesar di dunia, yakni ISIS.

"Ini rawan karena wilayah ini merupakan kota urban, kota pendidikan. Saya sudah pernah mengingatkan, ISIS dulu berdiri mau dideklarasikan di Kota Malang, tapi kita gagalkan. Jadi dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan aparat keamanan, rencana tersebut dapat digagalkan. Hal ini menunjukkan bahwa ancaman terorisme bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan di wilayah kita," ungkapnya.

Lebih lanjut, saat disinggung mengenai adanya kecolongan dari pihak Pemkot Malang atas kejadian penangkapan terduga teroris ini, Sutiaji menegaskan bahwa kejadian tersebut tidak dapat dianggap sebagai bentuk kecolongan semata. Sebab menurutnya, saat ini keberadaan teroris terbilang semakin cerdik sehingga sulit dideteksi oleh keamanan setempat.

"Bukan berati kecolongan, kita harus waspada semuanya. Teman-teman media juga demikian. Mohon maaf, ya penjaga keamanan dengan orang (teroris) itu lebih cerdikan mereka, jadi mereka itu modelnya sekarang luar biasa susah dideteksi. Padahal kan barusan aja, tapi alhamdulillah kita sudah menyampaikan di kegiatan yang dilaksanakan Bakesbangpol, ciri-cirinya seperti apa, dan ini harus semuanya gayung bersambut," papar Sutiaji.

Sementara itu, Sutiaji mengakui salah satu kelemahan yang dimiliki oleh Pemkot Malang, sementara ini adalah kurang efektifnya akses pendataan warga terlebih pengawasan pada keluar masuknya masyarakat di Kota Malang.

"Nah ini kelemahannya, goalnya memang kita ada kemudahan administrasi di tingkat orang yang pindah sekarang. Sudah, tapi aksesnya ini adalah ketika ada orang keluar masuk, susah. Kalau dulu ngurusnya dari RT/RW, kalau sekarang kan ndak. Ngurusnya langsung antar instansi. Jadi pencatatan sipil di sini dengan sana itu berbasis NIK, akan tetapi wilayahnya juga akan susah. Ini orang baru atau orang berkunjung atau orang yang akan stay, kita kan gak mungkin mencurigai satu-satu," tandas orang nomor 1 di lingkup Pemkot Malang ini.

Sebagai informasi, YR yang ditangkap pada hari Selasa (23/5/23) merupakan pria asal Surabaya yang beralamat di Jl. Dupak Sidorukun Gang 6, Krembangan. Menurut informasi yang dihimpun, YR merupakan seorang karyawan dan pedagang roti yang dimiliki oleh pengasuh Ponpes Putri Huurun 'Inn di Jl. Labu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.(*)

Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.