21 April 2025

Get In Touch

Tiga Hari Hilang, Nelayan Lamongan Ditemukan Tak Bernyawa

ilustrasi tenggelam
ilustrasi tenggelam

LAMONGAN (Lenteratoday) - Maksum Jaelani (25), asal Desa Labuhan, Kecamatan Brondong, Lamongan, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Minggu (21/5/2023). Nelayan yang tiga hari lalu tenggelam dan hilang akibat jaring penangkap ikan ini ditemukan di sekitar 8 km dari bibir pantai desa Labuhan.

Pencarian selama tiga hari itu melibatkan tim dari Sat Pol Airud Polres Lamongan, BPBD, DPC HNSI Lamongan dan masyarakat nelayan Desa Labuhan, Kecamatan Brondong, Lamongan.

“Alhamdulillah, hari ketiga penyisiran pencarian jasad korban atas nama Maksum Jaelani telah ditemukan di perairan utara, sekitar 8 km dari bibir pantai Desa Labuhan,” ujar Ma’mun Murod, Sekretaris DPC HNSI Kabupaten Lamongan, Minggu (21/5/2023).

Sebelumnya, korban mengalami kecelakaan laut pada Jumat (19/5/2023), di perairan Lamongan, tepatnya di sisi utara Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong atau kurang lebih 7 mil dari bibir pantai.

“Jasad korban ditemukan oleh tim gabungan sekira pukul 08.35 WIB, dalam kondisi terapung dan sudah tak bernyawa. Setelah ditemukan, jasad korban segera dievakuasi ke daratan dan dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan,” terang Murod.

Sementara itu, Kasat Pol Airud AKP Erni Sugihastuti memberikan apresiasi kepada masyarakat nelayan yang telah membantu dalam melakukan pencarian korban, khususnya nelayan dari Desa Labuhan.

Erni mengimbau kepada masyarakat nelayan agar meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaannya dalam menjalankan profesinya sebagai, termasuk selalu menyediakan peralatan keselamatan di kapal seperti jaket pelampung, ban dan lainnya.

“Kami ikut berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhum. Semoga keluarga yang telah ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran oleh Allah SWT,” ucapnya.

Untuk diketahui, dua nelayan itu, yaitu Maksum Jaelani dan Legani (59) berangkat bersama menaiki satu kapal untuk mencari ikan pada pukul 07.00 WIB, Kamis (18/5/2023). Legani berposisi sebagai nakhoda dan Maksum Jaelani sebagai ABK (anak buah kapal).

Saat di lokasi penangkapan ikan, kedua nelayan itu sempat menabur jaringnya. Akan tetapi, nahasnya korban Maksum Jaelani terlilit oleh tali jaring hingga terpental dari kapal dan tercebur ke laut.

Legani pun mencoba untuk mematikan mesin kapalnya. Sayangnya, dia justru ikut terbelit tali jaring dan sama-sama tercebur ke laut. Tak lama setelah itu, muncul kapal nelayan lain yang melintas di sekitar lokasi dan melihat kejadian itu. Mereka lalu langsung merapatkan kapalnya ke kapal yang dinahkodai Legani dan berupaya menolong kedua nelayan bernasib malang tersebut.

Legani yang tercebur ke laut bisa diselamatkan karena dia bisa berenang, namun Maksum yang tidak bisa berenang itu langsung tenggelam ke dasar laut dan hilang, meski sempat dikasih jeriken.

Setelah upayanya tak menuai hasil, mereka memutuskan untuk membawa sang nakhoda yang kondisinya sudah lemas itu pulang. Para nelayan yang menjadi saksi saat kejadian pun langsung melaporkan kejadian ini kepada Rukun Nelayan setempat dan diteruskan ke HNSI Lamongan serta Pol Airud Polres Lamongan. (*)

Sumber : beritajatim.com | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.