20 April 2025

Get In Touch

Kembangkan Kreativitas Siswa SD di Surabaya Melalui UKK

Suasana UKK yang dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya (19/05/2023). (Humas Pemkot Surabaya).
Suasana UKK yang dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya (19/05/2023). (Humas Pemkot Surabaya).

SURABAYA (Lenteratoday) - Sekitar 500 SD di Surabaya menggelar Unjuk Kerja dan Karya (UKK) pada Jumat dam Sabtu (19-20/52023). Mengusung tema kreatif, inovatif, mandiri, bekerja keras dan sukses dunia akhirat, UKK diharapkan mampu mengembangkan kreativitas siswa.

Kegiatan tersebut dipusatkan di SDN Rangkah VI, dan diperuntukkan bagi siswa kelas VI. Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, kegiatan ini merupakan wadah untuk mengembangkan bakat dan talenta siswa di Surabaya. Sebab Dispendik tidak hanya memberikan siswa materi akademis, namun juga non-akademis.

“Kami ingin anak-anak Kota Surabaya mengembangkan seluruh talenta, bakat, dan minatnya sesuai dengan yang dimiliki. Kami akan fasilitasi,” kata Yusuf Masruh, Jumat (19/5/2023).

Selain sebagai wadah mengembangkan kreativitas, kegiatan ini juga sebagai implementasi Sekolahe Arek Suroboyo (SAS) yang telah berjalan sejak 10 November 2022 lalu. Yusuf juga mengatakan, program SAS memberikan pilihan kepada siswa untuk pengembangan pendidikan karakter.

"Sekolah-sekolah akan memfasilitasi sesuai dengan karakter masing-masing sekolah," ujarnya.

Kepala SDN Rangkah VI, Rita Erwiyah, menyebut UKK merupakan hasil kerja sama antara pihak sekolah dengan wali murid melalui komite. Rita juga berharap dengan adanya acara ini dapat menjadi bekal bagi anak untuk terus berinovasi "Acara ini diharapkan mampu memberikan bekal kepada seluruh anak-anak untuk terus inovatif," harap dia.

Salah satu karya yang ditampilkan di UKK ini adalah produk Ecoprint yang dibuat oleh Cindy Aiszah, Zahra Almaira Firmansya, Keysa Azzara Asmita, dan Keyza Ayuni Putri Davina. Ecoprint merupakan pemindahan serat daun dan bunga ke atas permukaan kain. Cindy menjelaskan, bahwa tidak semua daun bisa digunakan untuk ecoprint, sebab banyak daun yang tidak bisa keluar warnanya di permukaan kain. Daun yang biasa dipakai adalah jati, papaya, serta kenikir.

Proses pembuatan ecoprint berlangsung selama satu bulan. Daun yang telah dipilih diletakkan di atas kain, kemudian dipukul-pukul menggunakan kayu hingga warnanya keluar. "Warna yang keluar kemudian menempel pada kain yang dipersiapkan," jelas Cindy. (*)

Reporter : Jannatul Firdaus | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.