20 April 2025

Get In Touch

Pemilu Thailand, Partai Oposisi Unggul Jauh dari Militer

Pemimpin partai Move Forward, Pita Limjaroenrat, meninggalkan lokasi setelah berbicara kepada media di markas partainya di Bangkok, Thailand, Minggu (14/5/2023) -AP
Pemimpin partai Move Forward, Pita Limjaroenrat, meninggalkan lokasi setelah berbicara kepada media di markas partainya di Bangkok, Thailand, Minggu (14/5/2023) -AP

BANGKOK (Lenteratoday) -Hasil sementara dari pemilu Thailand yang digelar pada Minggu (14/5/2023) menunjukkan bahwa partai oposisi unggul jauh dari kubu militer.

Keunggulan ini membuka peluang terbentuknya pemerintahan untuk mengakhiri hampir satu dekade kepemimpinan konservatif tentara.

Partai Move Forward (Gerakan Maju) yang liberal dan Partai Pheu Thai yang populis berada jauh di depan dengan 99 persen suara telah dihitung.

Namun, belum dapat dipastikan apakah keduanya akan membentuk pemerintahan berikutnya.

Peraturan parlementer yang ditulis militer setelah kudeta 2014 menetapkan, untuk memerintah, partai-partai oposisi perlu mencapai kesepakatan dan didukung berbagai kubu, termasuk anggota Senat yang ditunjuk junta yang berpihak pada partai-partai militer.

Senat-lah yang memilih siapa perdana menterinya dan yang dapat membentuk pemerintahan berikutnya.

Pemilu Thailand kali ini adalah pertarungan terbaru antara Pheu Thai--raksasa populis dari keluarga miliarder Shinawatra--dan militer yang konservatif.

Sementara itu, partai Move Forward secara mengejutkan nyaris menyapu bersih ibu kota Bangkok dengan berada di puncak dan diikuti Pheu Thai dalam hasil awal.

Menurut penghitungan Reuters, keduanya bakal unggul lebih dari tiga kali lipat jumlah kursi Palang Pracharat (partai politik junta), dan partai Persatuan Bangsa Thailand yang didukung tentara.

Pemimpin Move Forward yaitu Pita Limjaroenrat menggambarkan hasil pemilu Thailand ini sensasional, dan bersumpah tetap setia pada nilai-nilai partainya saat membentuk pemerintahan.

"Pastinya partai-partai yang didukung anti-diktator, tidak didukung militer," katanya kepada wartawan.

Mantan bos aplikasi transportasi online berusia 42 tahun itu mengaku tetap terbuka untuk berkoalisi dengan Pheu Thai, tetapi pandangannya tertuju menjadi perdana menteri.

"Sekarang jelas Partai Move Forward telah menerima dukungan luar biasa dari orang-orang di seluruh negeri," tulisnya di Twitter, mengutip Kompas.

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.