
Surabaya – Daya belimasyarakat menurun hingga Rp 9-11 triliun akibat pandemic covid-19. Untuk itu, upayapercepatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) terus dipercepat.Pemerintah pusat sudah mentransfer sekitar 70 % dari total dana desa kerekening desa se Indonesia, sayangnya dana desa yang diterima oleh warga masih relativekecil.
“Sementara, Presiden ingin daya beli masyarakat betul-betultertangani dengan sebaik mungikin. Itulah makanya saya sangat berterimakasihsekali pada Gubernur, Buoati Gresik dan Bu Bupati Jombang, Pemerintah Kabupatendan kota se Jatim yang telah mengalami percepatan cukup tinggi,” tandas MenteriDesa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar saatvideo konferensi dengan Gubernur Jawa Timur dalam rangka penyaluran BLT-DD KabupatenGresik dan Jombang, Rabu (20/5/2020).
Dia menambahkan bahwa komitmen Presiden supaya penyerahanBLT-DD pada yang berhak lebih dipercepat lagi. Untuk itu, lanjut Halim, ada langkah baru yangdilakukan pemerintah. Langkah pertama adalah memberikan intruksi kepala desaagar pelaporan data penerima BLT-DD kepada pemerintah Kabupaten dan kota dilakukansecara simultan dengan penyaluran BLT-DD kepada warga masyarakat. Dengandemikian proses singkronisasi di tingkat kabupaten tinggal menetapkan mana yanglebih dulu. “Sudah berjalan 3 hari dan mengalami percepatan yang luar biasa didaerah,” tandasnya.
Langkah kedua adalah melakukan singkronisasi atau kerjasamadengan Polri terkait pengawasan oleh Babinkamtibmas di tingkat desa. Desa yangsudah selesai Musdesus dengan data yang transparan segera disalurkan dengansenantiasa menghitung dan mengkalkulasi untuk menerima bansos, PKH, dan bantuanpangan non tunai, serta kartu prakerja. “Kalau toh ternyata ada duplikasi satudua warga maka dilakukan penyesuai untuk pencairan tahap berikutnya,” katapolitisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Halim berharap dengan langkah ini maka penyaluran BLT-DD sebelumlebaran sudah melebihi dari yang ditargetkan. Dengan demikian kalkulasi tentangperedaran uang di desa yang membantu mengangkat penurunan daya beli cukup drastic.Sehingga daya belu masyarakat akan bangkit, dengan demikian tentu akanberdampak pada tingkat kesejahteraan desa.
“Jujur kita akui, kita melakukan penghitungan pada daya belimasyarakat, dan mengalami penuruan drastic pada situasi saat ini. Paling tidakitung-itungan ada penurunan sekitar Rp 9-11 triliun pada perputaran dana didesa dibandingkan lebaran tahun 2019,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansamengucapkan banyak terimakasih atas menyaluran BLT-DD ini. Bahkan dia mengaku telah mendapatkaninformasi adaya surat PMK 50/2020. Dalam surat tersebut menyebutkan adanyapenambahan BLT sebanyak Rp 300 ribu perbulan selama tiga bulan.
“Keputusan Menteri Desa menjadi bagian sangat penting untukmelapisi bantalan sosial pada kemungkinan pelemahan daya beli yang semakindalam dan parah. PMK 50/2020 ini insya Allah akan memberikan penguatan bantalansosial bagi masyarakat,” tegas Khofifah. (ufi)