
SURABAYA (Lenteratoday) - Pasca PDIP mendeklarikan Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden pada Pemilu 2024 mendatang, beberapa partai yang telah membentuk koalisi pun melakukan manuver. Bahkan ada kemungkinan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) akan melebur.
Jika dua koalisi itu terjadi, maka siapa sosok calon presiden yang akan diusung oleh koalisi besar itu. Sementara, Partai Gerindra telah memutuskan untuk kembali mengusung Ketua Umumnya Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Di satu sisi, selama ini namanya Prabowo bersama Ganjar, dan Anies selalu berada di posisi puncak dalam berbagai survei nasional tentang elektabilitas capres.
Sejumlah elite partai di KIB dan KKIR disebut telah sepakat menindaklanjuti wacana koalisi besar. PAN sebagai wakil dari KIB menyatakan sangat mungkin mendukung Prabowo di 2024.
"Ya koalisi besar itu kan isinya adalah KIB dan KKIR ya, jadi walaupun sudah ditinggalkan oleh PPP, KIB bukan bubar," kata Ketua DPP Partai Golkar, Lamhot Sinaga dikutip dari cnnindonesia.com, Jumat (28/4/2023).
Menurut Lamhot, KIB dan KKIR akan melebur tanpa PPP. Dia menyebut gabungan kursi Golkar dan PAN telah mencukupi syarat untuk mengusung capres. Namun, sejumlah elit PPP belum menjawab soal kabar bakal mundur dari KIB.
"Karena kursinya Golkar dangan PAN itu 126, itu masih memenuhi presidential threshold. Jadi KIB masih ada tanpa PPP," katanya.
Bahkan, sebelumnya PAN juga menyatakan kemungkian dukungan partai itu ke Prabowo sebagai Capres. "Sekarang kemungkinan itu ada semua, termasuk mendukung Pak Prabowo, itu sangat mungkin. Pak Prabowo sangat punya potensi," ujar Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto saat menyambangi markas Prabowo di Jakarta, Sabtu (8/4/2023), dikutip dari cnnindonesia.com, Jumat (28/4/2023).
Nah, jika ada kemungkinan Prabowo sebagai Capres yang diusung koalisi besar tersebut, maka siapa sosok yang akan mendampinginya sebagai Cawapres. Dalam hal ini, Prabowo disebut sudah mengantongi sosok cawapres.
Sebelumnya, Prabowo mengungkap sejumlah kriteria sosok cawapres pendampingnya dalam Pilpres 2024 antara lain berdedikasi tinggi kepada rakyat dan mempunyai hasil survei yang mumpuni.
"Kriterianya yang paling utama adalah dedikasi kepada rakyat kemudian komitmen kepada pancasila UUD NKRI Bhineka Tunggal Ika. Itu yang paling utama kan. Tentu ya kapasitasnya, kredibilitas, integritas dan hasil surveinya lumayan ya kan," tuturnya.
Dari kreteria itu, maka mencuat beberapa nama, di antaranya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Menko Polhukam Mahfud MD.
Adapun Cak Imin merupakan rekan koalisi Gerindra di KKIR. Cak Imin juga merupakan capres hasil keputusan Muktamar PKB. Dalam beberapa kali kesempatan, PKB menegaskan akan mengusung ketua umum mereka di 2024.
Sedangkan, nama Khofifah dan Mahfud masuk dalam radar calon wakil presiden karena sempat menggelar pertemuan tertutup dengan Prabowo. Pertemuan antara Prabowo dan Khofifah berlangsung pada pertengahan Februari lalu di sebuah rumah makan, kawasan Gubeng, Surabaya, Jawa Timur.
Teranyar, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Khofifah juga bertemu awal April lalu. Muzani menyebut pertemuan itu hanya silaturahmi biasa. "Pak Prabowo sudah beberapa kali ketemu dengan bu Khofifah dan kami saya sendiri sudah beberapa kali dengan bu Khofifah. Pertemuan kemarin itu adalah pertemuan biasa," kata Muzani.
Namun pada Desember 2022 Muzani mengaku nama Khofifah sempat ditanyakan sebagai cawapres Prabowo saat yang bersangkutan memohon doa restu ke para kiai Jawa Timur soal Pilpres 2024.
Pertemuan Prabowo dengan sejumlah kiai sepuh asal Jatim itu digelar di sebuah tempat makan. Pertemuan mereka berlangsung tertutup selama hampir 5 jam.
Kandidat lain cawapres Prabowo adalah Mahfud MD. Keduanya terakhir berjumpa pada Selasa, 25 April lalu. Mahfud menyatakan pertemuan mereka dalam rangka silaturahmi Idulfitri.
"Jadi hanya Lebaran tadi, terima kasih Anda semua di sini. Saya mau main ke Hambalang juga," kata Mahfud di rumah dinas.
Prabowo pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada Mahfud karena telah menerima kedatangannya. Ia mengaku mengundang Mahfud ke kediamannya di Hambalang, Jawa Barat.
Baru-baru ini Mahfud merespons diplomatis wacana duet dirinya dengan Prabowo. "Saya kan tidak termasuk yang mengomentari itu karena saya petugas yang harus menjaga pemilu ini berjalan lancar sesuai dengan jadwal," kata Mahfud di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (27/4/2023).
Dia mengaku tak masalah dengan wacana itu. Namun, Mahfud enggan ikut dalam diskusi tersebut. "Di media dan medsos yang ramai. Medsos, media, termasuk LSM, ormas-ormas, ya biarkan saja," ujarnya. (*)
Sumber: cnnindonesia.com | Editor : Lutfiyu Handi