
Blitar - Pemerintah Kabupaten Blitar, terus nerusaha menyalurkan dengan cepat dan tepat semua bantuan untuk warga terdampak pandemi Virus Corona (Covid-19).
Baik dari bantuan pusat seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Kementrian Sosial, maupun 20.000 paket sembako Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk warga Kabupaten Bitar yang terdampak pandemi Covid-19 yang mulai disalurkan pada Sabtu (16/5/2020).
Bantuan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tersebut, dilaunching dan diberangkatkan oleh Bupati Blitar Rijanto bersama Sekda Totok Subihandono, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Blitar di Pendopo Sasana Adi Praja Kanigoro.
Dalam sambutanya Bupati Rijanto menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan wujud kepedulian Gubernur Khofifah Indar Parawansa kepada warga Jawa Timur khususnya Kabupaten Blitar yang terdampak Covid-19. "Pemprov Jatim juga memberikan kewenangan penuh bagi kabupaten atau kota, dalam penyaluran bantuan sosial ini. Karena gubernur mendorong slogan CETTAR (Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan, Akuntabel dan Responsif) harus menjadi ruh, pelayanan pada seluruh masyarakat," tutur Bupati Rijanto.

Untuk pelaksanaannya dijelaskan Bupati Rijanto, Pemkab Blitar selain penyaluran bansos juga mendorong pemberdayaan ekonomi bagi UMKM di Kabupaten Blitar. Karena paket bantuan sembako senilai Rp 200.000 tersebut juga dibeli dari produk lokal Blitar. "Sembako yang disalurkan ini kami ambil dari produk-produk Blitar. Isinya antara lain beras, minyak, telur dan produk-produk UMKM,” jelasnya.
Selain itu, diungkapkan Bupati Rijanto jika Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga mendorong agar distribusi seluruh bansos selesai sebelum Lebaran. "Oleh karena saya minta seluruh jajaran pemkab, dengan dukungan TNI-Polri salaing bantu agar penyaluran seluruh program bantuan bisa berjalan denhan baik, lancar dan tepat sasaran," tegas orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini.
Diantaranya dengan adanya transparansi data penerima bantuan sosial ditingkat desa, dengan menempel atau pengumumkannya.
Pemkab selalu berupaya mengatasi masalah data tersebut, dengan memverifikasi dan validasi data tandasnya.
Sebelumnya Pemkab Blitar juga telah menggelontorkan bantuan untuk berbagai elemen masyarakat yang terdampak Covid-19, seperti pekerja seni, pendidik, pelaku pariwisata, sopir, pedagang kecil, pondok pesantren, panti asuhan, serta BLT Kemensos, BLT DD dan Bansos tahap kedua. (ais/ist)