
JAKARTA (Lenteratoday) Kabar tak sedap terus menguar dari sektor ekonomi. Terabru salah satu restoran cepat saji terbesar di dunia, McDonald's, bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran.
Mengutip Reuters, Sabtu (8/4/2023) sebagai salah satu bagian dari PHK, McDonald's akan memotong gaji sejumlah karyawan hingga menutup sejumlah cabang.
Pada Senin (3/4/2023) sumber dari Reuters melaporkan, jumlah karyawan perusahaan yang rencananya akan diberhentikan oleh perusahaan mencapai ratusan."McDonald's telah menawarkan beberapa karyawan kesempatan untuk tetap di perusahaan dengan pengurangan paket kompensasi mereka, termasuk perubahan jabatan dan tunjangan seperti bonus dan hibah ekuitas," tulis laporan tersebut.
PHK yang dilakukan McDonald's tentu memengaruhi karyawan di Amerika Serikat dan luar negeri. Khususnya kantor pusat perusahaan di Chicago dan di kantor lapangannya, serta departemen termasuk pemasaran dan operasi.
"McDonald's menolak mengomentari laporan tersebut," tulis laporan Reuters.
Sebelumnya, restoran cepat saji ini juga sudah lebih dulu memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah (WFH). McDonald's Corp menutup sementara kantor di AS.
Januari lalu, McDonald's memang mengungkapkan akan meninjau jumlah pegawai mereka. Hal ini disebut sebagai bagian dari strategi bisnis yang menyesuaikan dengan keadaan ekonomi. Meskipun pada saat yang sama, McDonald's tidak menutup kemungkinan ekspansi di lini bisnis yang lain.(*)
Sumber: reuters,ist/Editor: widyawati