20 April 2025

Get In Touch

Produsen Cincau Legendaris di Kota Malang Keluhkan Penjualan Anjlok

Pengelola Mak Cao Kota Malang, Hariyati, saat menunjukan hasil produksi cincaunya.
Pengelola Mak Cao Kota Malang, Hariyati, saat menunjukan hasil produksi cincaunya.

MALANG (Lenteratoday) – Salah satu produsen cincau hitam legendaris asal Kota Malang, Mak Cao, mengeluhkan anjloknya penjualan di bulan Ramadan tahun ini.

“Sekarang menurun, gak seperti tahun kemarin. Turun jauh, jadi sekarang bikin kadang cuma 2 hari sekali. Gak tiap hari, kalau dulu malah kurang-kurang tenaga (pekerja)nya, kalau sekarang, misalnya hari ini bikin, besoknya nggak, terus bikin lagi 2 hari sekali,” ujar Pengelola Mak Cao, Hariyati, dikonfirmasi langsung oleh awak media, Rabu (5/4/2023).

Ditemui di tempat produksinya yang berlokasi di Kebalen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Hariyati yang merupakan pengelola Mak Cao generasi ke 3 ini menyampaikan, usaha turun temurun tersebut saat ini hanya mampu memproduksi 90 hingga 100 kaleng cincau per harinya. Padahal, di tahun sebelumnya dalam satu kali produksi, Mak Cao mampu menghasilkan sekitar 250 kaleng cincau.

“Produksinya sekarang 90 sampai 100 blek (kaleng). Kalau sebelumnya bisa sampai 250, itu bahkan banyak yang gak kebagian. Mungkin karena sekarang banyak yang bikin usaha cincau, apa juga karena musim yang kayak gini,” jelasnya.

Masih menurut Hariyati, turunnya produksi Mak Cao tersebut sudah sejak awal bulan puasa tahun ini. Meskipun tahun kemarin produksi juga mengalami penurunan, sambungnya, akan tetapi tidak terlalu signifikan seperti saat ini.

“(Turun) mulai puasa ini, kalau sebelumnya ya ramai, sebelum puasa sekarang. Mulai puasa kemarin ini menurun, anjlok. Kalau pas covid kemarin meskipun puasa, tapi masih mending daripada sekarang. Kalau sekarang pokoknya sehat wes, gapapa,” jlentrehnya.

Diakhir, meskipun mengaku mengalami penurunan penjualan hingga 50 persen. Hariyati tetap tabah dan tidak patah semangat dalam menjalani usaha yang telah berjalan sejak tahun 1963 silam.

“Turunnya ya banyak, lebih dari 50 persen ada. Ya sudah, mau gimana lagi, disyukuri aja, yang penting sehat. Nanti bisa cari (rezeki) yang lain gitu ae wes. Mungkin tahun depan bisa membaik, karena namanya rezeki kan gak instan. Kadang rame, surut, kita terima,” tandasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.