19 April 2025

Get In Touch

Ditunjuk Jadi Kepala BNPT, Komjen Rycko: Bhayangkara Harus Siap

Komjen Rycko Amelza Dahniel
Komjen Rycko Amelza Dahniel

JAKARTA (Lenteratoday)- Komjen Rycko Amelza Dahniel buka suara usai ditunjuk menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan Komjen Boy Rafli Amar yang memasuki masa pensiun."Saya Bhayangkara Polri harus siap masalah tugas. Tentunya kehormatan," ujarnya usai melaksanakan serah terima jabatan di Mabes Polri, Jumat (31/3/2023).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merekomendasikan sosok Komjen Rycko Amelza Dahniel sebagai Kepala BNPT untuk menggantikan Komjen Boy Rafli Amar.Rekomendasi itu telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ada 3 Pati Polri yang akan melaksanakan tugas di luar struktur, yang pertama Pak Rycko. Pak Rycko akan duduk di jabatan Kepala Badan Nasional Penanganan Terorisme. Nanti akan dilantik Bapak Presiden," ujar As SDM Kapolri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (30/3/2023).

Rycko telah dimutasi dari posisi Kepala Lembaga pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri menjadi Pati Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar juga telah dimutasi menjadi Pati Densus 88 Antiteror Polri. Boy memasuki masa pensiun bulan ini setelah menginjak usia 58 tahun.

Mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri dengan nomor ST/712/III/KEP./2023 dan ST/713/III/KEP./2023 tertanggal 27 Maret 2023 yang ditandatangani oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

Boy dilantik Jokowi sebagai Kepala BNPT pada 1 Mei 2020 menggantikan Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius.

Boy merupakan polisi lulusan Akpol tahun 1988. Sebelum menjadi Kepala BNPT, Boy pernah menjabat beberapa posisi di internal Polri, seperti Wakil Kepala Lemdiklat Polri, Kadiv Humas Polri, Kapolda Banten hingga Kapolda Papua.

Jadi Ajudan Presiden SBY

Dikutip dari laman resmi PTIK, Komjen Pol Dr Rycko Amelza Dahniel lahir di Bogor, Jawa Barat, 14 Agustus 1966. Pada 2 Juni 2017, ia menjabat sebagai Gubernur Akpol, setelah sebelumnya menjadi Kepala Polda Sumut yang aktif sejak 5 Oktober 2016.

Ia adalah lulusan terbaik Akpol 1988. Rycko berpengalaman dalam bidang reserse. Penugasan pertama ia jalani di Polres Metro Jakarta Pusat sebagai Kepala Unit Kejahatan dengan Kekerasan, selanjutnya ditugaskan sebagai instruktur di Akademi Kepolisian Semarang.

Tahun 1993 ia mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus dengan predikat terbaik, selanjutnya kembali bertugas di Polres Metro Jakarta Pusat, lalu Kasat Reserse Polres Jakarta Selatan, dan kemudian sebagai Wakasat Ekonomi Polda Metro Jaya. Tahun 2002 ia mengikuti pendidikan Sespimpol dan lulus dengan predikat terbaik untuk penulisan Naskah Strategis.

Rycko termasuk Polisi yang mendapat kenaikan pangkat cepat saat bergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, 09 November 2005.

Ia tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting di antaranya Kapolres Jakarta Utara. Setelah itu, ia dipromosikan jadi ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Ia kemudian menjabat Kepala Lembaga Kerjasama Pendidikan Dit PPITK PTIK, lembaga yang menginduk pada Lemdikpol, lalu sebagai Wakapolda Jabar dan menjadi Ketua PTIK.

Ia pernah mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Pol Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, serta Idham Azis, dan kawan-kawan.(*)

Reporter:dta,rls/ Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.