20 April 2025

Get In Touch

Serentak, Ribuan Umat Islam Salat Tarawih Perdana di Masjid Agung Jami’ Kota Malang

Suasana ibadah salat tarawih berjamaah di hari pertama bulan puasa, Masjid Agung Jami' Kota Malang, Rabu (22/3/2023) malam
Suasana ibadah salat tarawih berjamaah di hari pertama bulan puasa, Masjid Agung Jami' Kota Malang, Rabu (22/3/2023) malam

MALANG (Lenteratoday) – Antusias dengan datangnya bulan Ramadan 1444 Hijriah/2023 Masehi, ribuan umat islam nampak meramaikan Masjid Agung Jami’ Kota Malang, untuk menjalankan ibadah salah tarawih perdana pada Rabu (22/3/2023) malam.

Terpantau antusiasme para jamaah melaksanakan tarawih perdana ini hingga memenuhi halaman serambi masjid.
Wakil Ketua Takmir Masjid Agung Jami’ Kota Malang, Mahmudi Muhith mengatakan, Salat Tarawih kali ini memang cukup ramai dibanding tahun sebelumnya, lantaran telah dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pandemi Covid-19 sejak 30 Desember 2023 lalu.

“Untuk pelaksanaan Salat Tarawih kali ini kita normal seperti sebelum pandemi dulu. Jadi tidak ada pembatasan. Perbedaannya, dulu kan masih ada prokes, seperti harus menggunakan masker dan prosedur cuci tangan, sekarang sudah dilonggarkan. Untuk sorban dan sajadah, jamaah sudah bawa sendiri,” ujar Mahmudi, saat dikonfirmasi awak media, Kamis (23/3/2023).

Mahmudi bersyukur, pada Ramadan kali ini begitu terasa keberkahan dan kebersamaannya. Terlebih dengan serentaknya awal ibadah puasa bagi umat Islam di Indonesia, baik dari NU maupun Muhammadiyah yakni yang jatuh pada Kamis (23/3/2023).

“Kalau sama ya Alhamdulillah jadi makin kelihatan semarak. Perbedaan kita anggap sebuah rahmat yang harus kita hargai,” serunya.

Dikatakan oleh Mahmudi, banyaknya jamaah salat tarawih yang memadati Masjid Agung Jami’ di hari pertama, sebenarnya memang sudah lazim terjadi. Disebutkannya pula bahwa Masjid Agung Jami’ mampu menampung sekitar 3 - 5 ribu jamaah. Dimana untuk jamaah laki-laki diarahkan untuk menempati ruang utama sampai serambi masjid. Sementara untuk jamaah perempuan, diarahkan menempati lantai 1 sebelah utara, serta sebagian lantai 2 dan lantai 3.

“Mulai berdatangan (jamaah) itu sejak sore, meskipun ramai tapi kita standar saja (pengawasannya) tidak sampai mengerahkan petugas khusus. Kami hanya mengerahkan marbot masjid sama bantuan anak pondok. Biasanya 10 hari pertama itu banyak, lalu 10 hari kedua berkurang. Baru 10 hari terakhir itu bertambah lagi. Malah sebagian itu kan lanjut iktikaf,” tutur Mahmudi.

Lebih lanjut, selama bulan Ramadan ini, Mahmudi juga menyampaikan terdapat beberapa program khusus yang telah disiapkan Masjid Jami’. Diantaranya seperti kuliah subuh dan kuliah jelang berbuka, pengajian manasik haji dan umrah, hingga peringatan Nuzulul Qur’an. “Termasuk juga layanan takjil berbuka puasa bagi para musafir atau jamaah. Sedikitnya disiapkan sebanyak 500 porsi belum termasuk dari sumbangan para jamaah,” tandas Mahmudi.

Di sisi lain, senada dengan penuturan Mahmudi. Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Malang, Abdul Haris juga mengatakan bahwa kesamaan waktu ibadah puasa di bulan Ramadan ini tentu menjadi kebahagian tersendiri.

“Kalau bareng (waktu puasa) ya tambah senang. Malah bagus, artinya kan lebih nyaman. Tapi kalau toh berbeda pun, sebenarnya tidak masalah. Karena berbeda itu biasa. Ya sebenarnya masalah ijtihad saja, ketika sudah memahami dasarnya ya tidak ada masalah. Ini momen untuk saling merekatkan persaudaraan umat Islam,” ucapnya.

Disinggung terkait pelaksanaan salat tarawih di masjid-masjid Muhammadiyah, pihaknya juga tidak mengeluarkan aturan pembatasan, layaknya pelaksanaan tarawih pada tahun lalu.

Di akhir, Abdul Haris juga berharap agar para jamaah dapat semakin maksimal dalam menjalankan ibadah selama bulan suci ini. Menurutnya, di bulan Ramadan ini agar menjadi momen untuk masing-masing individu dalam memperkuat keimanan diri.

“Pertama, dihayati apa arti puasa di bulan Ramadan. Yaitu utamanya untuk meningkatkan kualitas iman dan membangun relasi sosial yang baik. Karena intinya juga bagaimana membangun relasi sosial, apalagi ini tahun politik. Dengan adanya puasa, maka bisa menahan hawa nafsu, dan segala perbuatan yang tidak baik,”pungkasnya.(*)

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.