21 April 2025

Get In Touch

Demo Mahasiswa Tagih Janji Politik Bupati-Wabup Jombang Berujung Ricuh

Aksi saling dorong antara massa mahasiswa dengan aparat di depan pendapa Kabupaten Jombang, Senin (20/3/2023) -sutono
Aksi saling dorong antara massa mahasiswa dengan aparat di depan pendapa Kabupaten Jombang, Senin (20/3/2023) -sutono

JOMBANG (Lenteratoday) –Demosntrasi oleh ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Jombang di depan Pendapa Kabupaten Jombang berujung ricuh Senin (20/3/2023) pagi.

Demonstrasi itu sendiri guna menagih janji politik Bupati-Wabup  Jombang yang dituduh gagal terlaksana selama hampir 5 tahun kepemimpinan duet Bupati-Wabup, Mundjidah-Sumrambah tersebut.

Ratusan mahasiswa yang terdiri dari aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jombang ini mengawali aksinya dengan langsung berkumpul depan pendapa, sekitar pukul 10.00 WIB.

Mereka kemudian melakukan orasi satu demi satu di depan petugas. Mereka meminta bupati atau wabup menemui mereka, guna mendengarkan pernyataan sikap pendemo. Namun rupanya, bupati maupun wabup tidak kunjung menemui.

Sejurus kemudian, massa yang merasa tak dihargai mencoba menerobos masuk ke halaman pendapa. Namun polisi dan satpol PP langsung menghadang massa di depan pintu gerbang besi yang tertutup.

Saat itulah, kericuhan pun tak terhindarkan. Terjadi saling dorong dan adu mulut antara pendemo dan petugas keamanan. Hal itu berlangsung hingga siang. Polisi ngotot menolak membuka gerbang. Di sisi lain, massa nekat ingin menerobos pendopo.

Tak hanya saling dorong, sempat terjadi lempar botol minuman dan sepatu juga mewarnai kericuhan demo pagi itu. Gerbang pendapa hampir roboh akibat beberapa kali didorong barisan pendemo. Dua mahasiswa sempat diamankan dalam kejadian ini.

Aparat kemudian memaksa barisan bubar. Beberapa mahasiswa sempat terjatuh akibat kericuhan.

Asisten 1 Pemintahan dan Kesra, Purwanto nyaris jadi sasaran amuk massa saat hendak menemui pendemo. Pendemo menolak ditemui siapapun selain Bupati Mundjidah. Beruntung, Gempur sapaan akarabnya langsung diamankan dari tengah tengah aksi.

“Aksi ini kita lakukan karena ingin membuka transparansi anggaran di Pemkab Jombang,” ujar Kelvin Arisudin Korlap aksi.

Ia mengaku poin utama dalam aksi demo kali ini adalah menagih 9 janji politik bupati-wabup.

“Menurut saya kepemimpinan bupati Mundjidah gagal. Dimana ada 9 program, namun sebagian tidak tepat sasaran. Salah satunya, program seragam gratis yang diberikan dalam bentuk kain kepada siswa,” pungkasnya.

Sementara itu, hingga berakhirnya aksi demo, bupati Mundjidah tak menemui peserta unjuk rasa (*)

Reporter: sutono|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.