20 April 2025

Get In Touch

Penembakan di Biara Buddha Myanmar, 22 Orang Termasuk Biksu Tewas

Kondisi kompleks biara Buddha, desa Nam Nein, Negara Bagian Shan, Myanmar, setelah penembakan massal . (KNDF)
Kondisi kompleks biara Buddha, desa Nam Nein, Negara Bagian Shan, Myanmar, setelah penembakan massal . (KNDF)

NAYPYIDAW (Lenteratoday)- Dikabarkan Slsebanyak 22 orang, termasuk tiga biksu Buddha, tewas akibat tembakan jarak dekat di Myanmar tengah. Kejadian itu terungkap dari laporan autopsi dokter.

Penentang kekuasaan menuduh junta militer sebagai otak pembantaian. Myanmar dikuasai militer sejak kudeta pada awal 2021 lalu.

Juru bicara junta militer Myanmar, Zaw Min Tun, membantah tuduhan. Mereka hanya menyebut, terlibat pertikaian di wilayah Pinlaung di sebelah selatan negara bagian Shan tetapi tidak melukai bahkan membunuh warga sipil.

Ia lantas menuduh kelompok Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF) dan beberapa pemberontak lain sebagai pemicu kekerasan. Militer dikerahkan demi membantu menjaga keamanan.

"Saat kelompok teroris melepaskan tembakan, beberapa warga desa terbunuh dan terluka," kata Zaw seperti dikutip dari Reutera, Jumat (17/3/2023).

Sementara itu, juru bicara KNDF menyebut pada Minggu (12/3/2023) pasukannya masuk ke sebuah biara Buddha. Di sana mereka menemukan sejumlah jenazah.
Terdapat sejumlah luka tembakan di kepala dan badan jenazah. Dinding biara juga nampak bekas tembakan.

Hasil autopsi yang dilakukan Pemerintahan Nasional Gabungan menunjukkan bawa mereka dibunuh dari jarak dekat. Pemerintahan Nasional Gabungan adalah kelompok sipil yang diasingkan usai militer merebut kekuasaan lewat kudeta.

"Karena tidak ada seragam militer, peralatan dan amunisi yang ditemukan di jenazah maka mereka adalah sipil," kata keterangan laporan autopsi yang dirilis pemerintahan gabungan.

"Karena semua mayat ditemukan di dalam kompleks biara Nan Nein, terbukti ini adalah pembantaian," sambung mereka.

Dalam dua pekan ini, pertempuran antara junta dan pemberontak pecah di berbagai wilayah di Myanmar. Laporan citra satelit menunjukkan ratusan tempat terbakar di sejumlah wilayah di Myanmar.

Myanmar jatuh ke dalam krisis usai kudeta pada Januari 2021 lalu. Ketika itu militer berhasil merebut kekuasaan sipil yang dipimpin eks peraih nobel perdamaian Aung San Suu Kyi.

Sejak kudeta sebanyak 3.137 orang warga tewas terbunuh. Pemerintah junta menyebut, serangan sama sekali tidak ditargetkan kepada warga sipil.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menuduh apa yang terjadi di Myanmar adalah bentuk kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.(*)

Sumber: reuters/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.