20 April 2025

Get In Touch

Awas Dampak Hujan Lebat, Malang Raya Level Waspada

Ilustrasi Hujan Lebat di Wilayah Malang.
Ilustrasi Hujan Lebat di Wilayah Malang.

MALANG (Lenteratoday) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda,resmi mengeluarkan informasi terkait dengan Prakiraan Berbasis Dampak Hujan Lebat untuk wilayah Jawa Timur pada Sabtu (4/3/2023).

Prakirawan BMKG Juanda Sidoarjo, Levi Ratnasari, mengatakan bahwa dalam hal tersebut wilayah Malang yang meliputi Kota Malang, Batu, dan Kabupaten Malang, berada dalam level waspada.

“Jadi hari ini kami mengeluarkan informasi prakiraan berbasis dampak hujan lebat. Jadi dampak hujan lebat itu diperkirakan dan digambarkan bisa terjadi longsor, terjadi peningkatan aliran sungai jika di area dekat dengan sungai. Jadi untuk wilayah Malang sendiri, kami memang mengeluarkan di level waspada,” ujar Levi, saat dikonfirmasi oleh awak media melalui sambungan selular, Sabtu (4/3/2023).

Perempuan yang akrab dengan sapaan Levi ini menambahkan, meskipun intensitas curah hujan tidak setinggi di puncak musim penghujan, yakni Januari dan Februari. Namun, justru cuaca di bulan Maret menurutnya amat perlu diwaspadai oleh masyarakat di wilayah Malang.

“Jadi bulan Maret ini masih musim penghujan, meskipun intensitas hujan tidak setinggi di bulan Febriari justru itu yang perlu diwaspadai. Karena ketika intensitas hujan menurun, otomatis penyinaran matahari atau udara terasa panas itu akan sering terjadi,” tambahnya.

Menurutnya, intensitas matahari tersebut dapat menyebabkan konvektifitas yang tinggi di suatu wilayah. Terlebih, sambungnya, wilayah Malang yang notabene berada di dataran tinggi, akan menambah level kewaspadaan. Diperkirakan, dampak dari hal tersebut akan menghasilkan hujan lebat yang disertai angin kencang dan badai petir.

“Mengingat wilayah Malang dan sekitarnya itu adalah dataran tinggi. Maka, ketika terjadi pemanasan di wilayah tersebut akan cepat menimbulkan pertumbuhan awan-awan konvektif. Awan konvektif tersebut dapat menghasilkan hujan lebat, disertai angin kencang dan badai petir pastinya,” urainya.

Lebih lanjut, Levi kembali menekankan bahwasannya meskipun puncak hujan terjadi di bulan Januari-Februari, namun masyarakat perlu mewaspadai adanya musim peralihan yakni di bulan Maret menuju April 2023 ini.

“Namun, di situ perlulah kewaspadaan. Karena mengingat antara Maret menuju April, itu menuju ke musim kemarau nanti ada yang namanya masa peralihan. Nah di masa peralihan tersebut justru perlu banyak diwaspadai karena mengingat wilayah Malang sendiri justru terkadang banjir atau dampak dari musim hujannya itu tidak terjadi di musim penghujan,” paparnya.

Di akhir, Levi menyampaikan beberapa himbauan yang dapat dilakukan oleh masyarakat, dalam mewaspadai terjadinya dampak yang ditimbulkan dari hujan lebat kali ini. Diantaranyai, berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah, memperbarui informasi terkait cuaca melalui media massa maupun media sosial, serta rutin mencari informasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan.

Untuk diketahui, dalam peta informasi Prakiraan Berbasis Dampak Hujan Lebat yang dilansir pada laman media sosial instagram BMKGJuanda, menyebutkan beberapa wilayah yang diperkirakan terdampak di Malang Raya.

Adapun di antaranya, kecamatan Blimbing dan Lowokwaru di wilayah Kota Malang. Batu, Bumiaji, Junrejo, di wilayah Kota Batu. Dan Kecamatan Dau, Karangploso, Singosari, Lawang, di wilayah Kabupaten Malang. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.