
BOYOLALI (Lenteratoday) - Berbagai kendala proyek tol Jogja-Solo di Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali terungkap saatMenteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan peninjauan. Kendala terutama terkait pembebasan lahan.
Direktur Utama PT Jogjasolo Marga Makmur, Suchandra Hutabarat mengatakan dalam tahap pertama pembangunan tol Jogja-Solo sudah mengerjakan konstruksi dari IC Kartasura hingga IC Karanganom sepanjang 13 kilometer. Selanjutnya akan dilanjutkan dari IC Karanganom hingga IC Klaten sepanjang 10 kilometer yang ditargetkan selesai pada akhir Desember 2023.
"Sedikit ada kendala. Ada lahan yang belum bebas, ada yang karakteristik khusus seperti fasum (fasilitas umum) dan tanah wakaf warga (pemakaman)," kata Suchandra saat memberikan pemaparannya, Senin (27/2/2023).
Untuk masalah pembangunan, Suchandra mengatakan cuaca hujan menjadi kendala. Sebab tanah menjadi terlalu basah dan sulit mendapatkan kepadatan sesuai standar.
Di kesempatan yang sama, Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan lahan yang belum bebas berada di Desa Pepe, Kecamatan Ngawen. Di sana ada beberapa warganya masih belum mau tanahnya dijual dengan uang ganti rugi (UGR) yang telah ditetapkan.
"Harganya minta terlalu tinggi. Dari pemerintah sudah memberikan harga sesuai ketentuan, tapi dari warga menganggapnya masih kurang," kata Bupati Klaten.
Dia menuturkan, ada dua warga yang masih menolak di Desa Pepe. Mereka enggan menjual tanahnya karena disebut memiliki nilai sejarah.
"Pak Hartono tanahnya ada 125 meter, UGR-nya Rp 970 juta, mintanya Rp 30 miliar. Alasannya tanah warisan yang bersejarah. Kalau Siti Aisyah ini luas tanahnya 153 meter persegi dengan UGR Rp 651 juta, permintaannya Rp 20 miliar," ucapnya.
Pihaknya akan melakukan mediasi agar warganya mau menerima UGR. Ditargetkan setelah lebaran nanti masalah pembebasan lahan di Klaten selesai.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta pembangunan tol Jogja-Solo ini selesai tepat waktu. Segala permasalahan yang muncul diminta segera dipikirkan solusinya agar pekerjaan tidak molor.
"Sebelum lebaran sudah diselesaikan semuanya lebih baik. Tapi pengadilannya (meminta) sesudah lebaran. Asal warga juga dikasih tahu," ujar Menteri Keuangan. Adapun target operasi Tol Jogja Solo pada triwulan ketiga 2024 mendatang.(*)
Reporter: doni,rls / Editor: widyawati