21 April 2025

Get In Touch

Pagelaran Kesenian Bantengan, Kolaborasi Berbagai Pihak

Pertunjukan kesenian bantengan dalam acara Pesona Kesenian Bantengan Malang Raya di Lodji Hotel Pelangi (24/2/2023)
Pertunjukan kesenian bantengan dalam acara Pesona Kesenian Bantengan Malang Raya di Lodji Hotel Pelangi (24/2/2023)

MALANG (Lenteratoday) -Pagelaran Pesona Kesenian Bantengan Malang Raya, berlangsung di Lodji Hotel Pelangi pada Jumat (24/2/2023) sore hari. Acara ini merupakan upaya masyarakat Kota Malang merawat kesenian tradisional khas Jawa Timur tersebut.

“Sebagai sebuah seni, tentu akan diwadahi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud). Kemudian sebagai sebuah seni yang berada di kota wisata, tentu nanti ada di bawah Dinas Kepemudaan, Pariwisata, dan Olahraga (Disporapar). Apalagi dalam momentum-momentum tertentu kan nanti bisa ditemukan kesenian ini,” ujar Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, ditemui usai menghadiri acara tersebut, Jumat (24/2/2023).

Pria yang akrab dengan sapaan Bung Edi ini mengatakan, pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak untuk melestarikan seni budaya bantengan di Kota Malang ini.

“Makanya saya sering menyebut sebagai sebuah ekosistem. Baik dari pemerintah kota, dari pengusahanya, dari pelaku seninya juga. Tadi sudah dirancang bahwa di bulan Agustus nanti akan ada event besar tentang bantengan ini,” tambahnya.

Bung Edi juga menegaskan bahwa Pemkot Malang akan selalu berpihak kepada setiap kesenian tradisional yang ada di wilayahnya. Termasuk juga dalam upaya untuk menyediakan tempat bagi para seniman bantengan. Menurutnya, ada beberapa tempat luas di Kota Malang yang dapat dijadikan sebagai ruang untuk berkesenian bantengan.

Jajaran Pemkot Malang (tengah) bersama dengan para penggiat seni bantengan Malang Raya dalam acara Pesona Kesenian Bantengan di Lodji Hotel Pelangi, Kota Malang

“Kemarin kan sudah kita coba di Balai Kota. Kalau tentang ruang, ya tinggal pilih saja. Di stadion bisa, di Rampal bisa. Tinggal nanti menyesuaikan, berapa banyak bantengannya, nanti bisa masuk di area mana. Itu aja. Termasuk juga di Kayutangan dan Kampung Warna-warni,” tegas Bung Edi.

Tidak hanya itu, Bung Edi juga menyampaikan bahwa Pemkot Malang melalui Dikbud juga akan berupaya untuk memasukan kesenian bantengan kota Malang sebagai salah satu kebudayaan yang masuk pada WBTB di Kota Malang.  

Ketua Bantengan Nuswantoro, Agus Rianto, menyampaikan bahwa selama ini pihaknya berharap agar Pemerintah Malang Raya terkhusus Pemkot Malang dapat menyediakan tempat bagi para seniman untuk berekspresi dan berkarya.

Agus menyebut bahwa ketersediaan tempat dan event khusus yang disediakan pemerintah bagi para seniman, dinilai lebih penting dibandingkan dengan bantuan berupa pendanaan.

“Sebetulnya yang dibutuhkan oleh pelaku seni budaya itu tempat untuk berekspresi. Kalau uang, menurut saya malah tidak baik, bisa meracuni pelaku seni. Karena pakem dari seni budaya tidak ada urusan dengan uang. Mereka melakukan itu ikhlas tidak ada pamrih sama sekali. Cuma itu tadi, berilah tempat untuk berekspresi pelaku seni ini,” tegas Agus.

Diakhir, Agus berharap agar di bulan Agustus nanti. Pihaknya dapat mewujudkan keinginan para penggiat seni bantengan untuk unjuk kebolehan di Kawasan Kajoetangan Heritage, yang saat ini dianggap sebagai salah satu ikon wisata di Kota Malang.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.