20 April 2025

Get In Touch

Komisi IV DPRD Gresik Usulkan Dispendik Melibatkan Perusahaan untuk Perbaikan Gedung Sekolah

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Gresik, Mochammad
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Gresik, Mochammad

GRESIK (Lenteratoday) - Kebutuhan anggaran renovasi gedung SD dan SMP yang rusak nilainya sangat besar dan tidak mampu dikover penuh oleh APBD Kabupaten Gresik. Untuk itu Komisi IV DPRD Kabupaten Gresik meminta Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik untuk melibatkan perusahaan malalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).

"Banyak gedung sekolah di Gresik yang rusak, dengan kondisi kerusakan ringan hingga berat. Sementara fata yang diterima Komisi IV kebutuhan anggaran untuk perbaikan mencapai Rp500 miliar," ujar Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Gresik, Mochammad, Kamis (16/2/2023) kepada awak media.

Keterbatasan anggaran ini, tambahnya, membuat perbaikan gedung sekolah rusak dilakukan secara bertahap. Sekolah yang membutuhkan perbaikan segera ini yang diprioritaskan.

Untuk itu, Mochammad menyarankan Dispendik Gresik untuk mengoptimalkan dana sosial dari perusahaan, termasuk BUMN untuk membantu perbaikan gedung sekolah, serta melibatkan pemerintah pusat. Seperti diketahui, Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir mejadikan sektor pendidikan sebagai satu prioritas dari program CSR perusahaan milik negara.

Untuk itu, Mochammad mengungkapkan jika Komisi IV telah minta Dispendik membuat grand design untuk perbaikan gedung SD maupun SMP yang rusak.

"Kami sudah minta Dispendik Gresik membuat grand design sekolah-sekolah SD dan SMP, berapa yang rusak berat, ringan, dan sedang, hal tersebut sangat mengganggu proses belajar mengajar. Semoga secepatnya dilakukan perbaikan," tutupnya.

Usulan dari Komisi IV ini sekaligus merespons ambrolnya plafon ruang perpustakaan di UPT SDN 86 Desa Sumari, Duduksampeyan beberapa waktu lalu. Ambrolnya plafon tempat penyimpanan buku bacaan itu ditengarai karena lapuk dimakan usia. Dengan kondisi bangunan sekolah yang membahayakan proses belajar mengajar, anggota legislatif merasa khawatir dengan guru dan murid saat proses pembelajaran berlangsung. (ADV)

Reporter: Asepta/Editor: Widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.